Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Potensi Besar Ekonomi Digital Indonesia

Fetry Wuryasti
19/10/2020 16:35
Potensi Besar Ekonomi Digital Indonesia
Perajin memotret kerajinan dari bahan stik es krim dan tusuk sate yang dipasarkan melalui media daring di Kampung Baru Cijahe, Bogor, Jabar.(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

KEMENTERIAN Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan realisasi potensi ekonomi digital Indonesia pada 2025 akan mencapai US$133 miliar  (Rp1,995 triliun) dan untuk ASEAN sebesar US$300 miliar (Rp4,410 triliun).

Pada 2019, ekonomi digital Indonesia sudah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai US$40 miliar (Rp588 triliun). Berdasarkan Google, Temasek, dan Bain&Company pada 2019, Indonesia memiliki perkembangan ekonomi internet terbesar dan tercepat di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Ekonomi Digital Makin Berakselerasi di Tengah Pandemi Covid-19

"Selain kita memiliki modal awal yakni populasi pengguna internet sudah setengahnya, infrastruktur TIK sudah tersedia tapi harus diupgrade ke 4G setidaknya, dan sepertiga populasi kita adalah anak muda, di mana sangat adaptif terhadap teknologi," kata Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas dan SDM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Mira Tayyiba, Senin (19/10).

Terlebih, adanya pandemi covid-19, telah memaksa dan mendorong Indonesia untuk mempercepat agenda transformasi digital. Apalagi populasi pengguna internet pada 2019 sudah 180 juta orang atau 67% dengan pengguna internet aktif sebanyak 150 juta atau 56%. Dengan jumlah itu Indonesia berpotensi mengembangkan ekonomi digital secara masif.

Kemenko Perekonomian mencatat, kegiatan ekonomi berbasis sharing/platform economy, khususnya e-commerce, marketplace, fintech, dan ride sharing, telah menjadi penggerak dan showcase bagi ekonomi digital di Indonesia.

Pemerintah kini sedang mempersiapkan roadmap transformasi digital di sejumlah sektor strategis, baik di sektor pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dan penyiaran. Presiden bahkan meminta percepatan integrasi pusat data nasional, serta mempersiapkan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan talenta digital.

Di sektor UMKM, pemerintah menambah target 1 juta lagi pelaku usaha yang bermigrasi ke digital.  Sehingga total sampai akhir 2020 akan ada 3 juta pelaku UMKM yang masuk ke ekosistem online dalam inisiasi Bangga Buatan Indonesia (BBI).

"Sebab ternyata target 2 juta sebelumnya itu sudah terpenuhi bulan lalu (September). Jadi kami optimististis sampai Desember mungkin akan ada tambahan 1 juta lagi jadi sekitar 3 juta (UMKM online)," kata Mira.

Namun jumlah UMKM yang masuk ekosistem digital ini masih termasuk sedikit. Pasalnya, hingga saat ini, baru sekitar 10 juta UMKM dari total sekitar 60 jutaan UMKM yang masuk ekosistem digital.

"Makanya kami mendorong digitalisasi UMKM ini, karena kita bisa setidaknya merealisasi sebagian potensi ekonomi digital kita, khususnya e-commerce," jelas Mira. (Try/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya