Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HIPERTENSI merupakan penyakit yang cukup banyak ditemukan di masyarakat. Jika tidak dikontrol dengan baik, penyakit ini bisa sangat berbahaya. Mulai dari menyebabkan penyakit kardiovaskular, bahkan stroke sehingga tidak jarang penyakit ini juga bisa menyebabkan kematian.
Dari temuan di lapangan, dokter Eka Harmeiwaty, SpS, Sekretaris Jendral Indonesian Society of Hypertension (InaSH) meminta masyarakat mewaspadai hipertensi terselubung atau masked hypertension.
Menurut dr Eka, hipertensi terselubung menunjukkan tekanan darah normal saat diperiksa di klinik. Namun pengukuran di luar klinik hasilnya menunjukkan tekanan darah yang meningkat. Dari berbagai studi prevalensi adalah 9%-48%.
"Hipertensi terselubung ini mempunyai risiko tinggi kerusakan organ,” jelas dr Eka dalam webinar Tatalaksana Hipertensi pada Masa Pandemi, seperti dilansir dari Medcom.id.
Selain hipertensi terselubung, dr Eka juga meminta masyarakat mewaspadai white coat hypertension (hipertensi jas putih). Jenis ini sering ditemukan pada pasien hipertensi derajat 1 (tekanan darah siatolik 140-159 dan atau tekanan sistolik 90-99 mmHg) pada pemeriksaan di klinik. Namun pada pengukuran di rumah tekanan darah normal.
"Pada individu ini tidak perlu diberikan pengobatan, namun perlu pemantauan jangka panjang karena berisiko terjadi hipertensi di kemudian hari. Prevalensi diperkirakan 2,2% – 50% dan sangat dipengaruhi oleh cara pengukuran di klinik,” sebutnya.
Untuk mengetahui hipertensi jas putih dan hipertensi terselubung dibutuhkan pemeriksaan tekanan darah di rumah yang selanjutnya disingkat dengan PTDR. Hal ini disarankan pada pasien hipertensi terutama bagi pasien hipertensi dengan gangguan ginjal, diabetes, dan wanita hamil dan juga pasien dengan kepatuhan pengobatan yang buruk. Ia menegaskan, deteksi dini ini perlu dilakukan pada kelompok usia dewasa yang berumur 18 tahun ke atas.
Di tengah pandemi, imbuhnya, PTDR ini sangat bermanfaat karena sebagian pasien enggan ke rumah sakit terutama pasien lansia. Hasil PTDR bisa dikonsultasikan kepada dokter yang merawat secara online baik dengan chatting via medsos atau telemedicine. (H-2)
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Pajanan rokok pada ibu hamil berdampak risiko stunting seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) hingga zat berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Mengonsumsi makanan seperti ikan yang kaya omega-3 dapat membantu perkembangan otak dan mata janin.
Rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan para perokok, tetapi juga bagi kesehatan orang-orang di sekeliling mereka.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi natrium tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang membatasi asupan garam
Pagi sering kali dimulai dengan terburu-buru. Namun, di balik rutinitas itu, ada kebiasaan yang diam-diam bisa merusak jantung, terutama lewat menu sarapan Anda.
Dengan kapasitas 25 peserta, pusat pelatihan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan interdisipliner nasional dalam bidang diagnostik, intervensi, dan pencitraan kardiovaskular.
Ablasi jantung dapat dilakukan untuk mengatasi aritmia dengan detak jantung yang terlalu cepat.
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved