Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ORANG tua harus mengenalkan sayuran kepada anak sejak dini. Caranya dengan memberikan jenis sayuran dengan rasa manis kepada anak. Hal itu disampaikan dokter spesialis gizi klinik Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, Luciana B Sutanto yang juga President of Indonesian Nutrition Association (INA) dalam webinar, Minggu (21/2).
"Pilih sayur pertama untuk anak yang agak manis, dimasak matang agar rasanya enak dan empuk," kata Luciana.
Bila anak sudah punya kesan pertama yang buruk terhadap sayuran, akan lebih sulit untuk membujuknya memakan sayur di kemudian hari. Oleh karena itu, orang tua harus pintar-pintar memilih jenis sayuran yang bakal disukai.
Misalnya wortel yang penuh vitamin A dan membantu menjaga kekebalan tubuh atau labu yang pada dasarnya berbahan lembut cocok untuk makanan pertama anak. Orangtua juga bisa memasak ubi yang mengandung serat, vitamin C dan vitamin B6. Jangan lupa untuk membuat teksturnya benar-benar halus dan buang kulitnya sebelum diberikan kepada anak.
Untuk anak yang sudah lebih besar tapi masih anti melihat sayuran yang masih berbentuk seperti aslinya, orangtua dapat mengakali dengan mencincang atau memarut sayuran dan menyelipkannya ke dalam isi piring, entah di dalam bola nasi, bakso atau kentang tumbuk.
Luciana menambahkan dalam sepiring makan anak sebaiknya ada 30 persen sayur mayur dan buah. Memberi asupan gizi yang seimbang untuk anak, terutama pada usia lima tahun pertama, adalah hal krusial. Sebab, bila nutrisi yang tidak tercapai membuat pertumbuhan buah hati jadi tidak optimal. Salah satu risiko yang bisa terjadi adalah stunting, masalah gizi kronis akibat kurang asupan gizi dalam jangka waktu lama.
baca juga: Angka Stunting di Indonesia Masih Lebih Tinggi dari Toleransi WHO
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30,8 persen atau sekitar 7 juta balita menderita stunting dibanding data pada 2013 yang menunjukkan stunting balita mencapai 37,2 persen. Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Asia pada 2017 yaitu mencapai 36,4 persen. Sedangkan menurut data Riskesdas 2018, angka stunting di Indonesia menurun hingga 23,6 persen. (Ant/OL-3)
My Fruit Vegetables merupakan hasil inovasi dalam pengembangan produksi sayuran guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi pangan nabati yang berkualitas.
Alergi merupakan bentuk reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat lain yang dianggap berbahaya walaupun sebenarnya tidak.
Sayuran adalah salah satu bahan makanan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia Luciana Sutanto menegaskan pentingnya penyajian sayur yang menarik untuk meningkatkan minat anak-anak
Mencuci produk saja mungkin tidak cukup untuk menghindari konsumsi pestisida sehingga pengupasan diperlukan untuk mengurangi risikonya.
Konsumsi Sayuran Negara-negara ASEAN Plus Tiongkok.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Selain rasanya yang lezat, kacang mete kaya akan kandungan zat-zat gizi yang bermanfaat untuk ibu hamil dan menyusui.
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Meski termasuk olahraga yang mudah dan simpel, lari membutuhkan persiapan khusus. Apalagi jika hendak ikut lomba.
Penting bagi orangtua untuk berpikir terbuka dan objektif dalam menerima rekomendasi ahli kesehatan untuk mengikuti petunjuk pemulihan gizi yang disarankan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved