Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hati-Hati, Mager saat WFH Bisa Turunkan Kekebalan Tubuh

Zubaedah Hanum
17/2/2021 15:05
Hati-Hati, Mager saat WFH Bisa Turunkan Kekebalan Tubuh
Ilustrasi(AFP)

PANDEMI covid-19 membuat masyarakat harus beradaptasi dengan kebiasaan baru, termasuk bekerja dari rumah (work from home/WFH) untuk menekan penularan virus. Di sisi lain, kebijakan WFH juga berdampak pada munculnya gaya hidup sedentary atau mager alias malas gerak.

Dokter Irfany Khairunnisa mengatakan, aktivitas fisik berpengaruh besar terhadap kesehatan tubuh, termasuk menurunkan kekebalan tubuh. Kondisi ini amat berbahaya karena imun tubuh yang kuat sangat dibutuhkan untuk melawan virus di masa pandemi covid-19.

"Jika inaktivitas fisik ini tidak diimbangi dengan kegiatan fisik, maka semua sistem dalam tubuh akan terlibat, seperti kekakuan pada otot, sirkulasi darah yang kurang lancar, intoleransi glukosa, hingga penurunan sistem imun,” jelas dokter Irfany dari klinik Kawasan Nuklir Pasar Jumat, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR) BATAN, pada webinar Sosialisasi Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dikutip dari laman BATAN.

Selain aktif bergerak saat WFH, dokter Irfany juga mengingatkan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat. Caranya dengan melakukan diet sehat, berolahraga teratur, banyak minum air putih, makan buah serta sayur setiap hari, dan tidak merokok. Selain itu, tubuh juga harus mendapatkan tidur yang cukup.

Untuk mengevaluasi kesehatan selama WFH,  menurutnya, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala tahunan. Ambil contoh hasil Medical Check-Up (MCU) pegawai PTKMR BATAN tahun 2020, dokter Irfany mengatakan, kasus yang banyak ditemukan adalah disiplidemia atau peningkatan pada kolesterol/trigliserida dan berat badan berlebih dengan body mass index (BMI) di atas 25. Dokter juga menemukan kasus prediabetes, kenaikan asam urat, sedikit minum air putih, dan pengentalan darah.

“Hasil MCU ini menjadi pengingat para pegawai untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti healthy diet, olahraga teratur, banyak minum air putih, makan buah dan sayur setiap hari, tidak merokok, tidur yang cukup, menjaga berat badan, serta kontrol tekanan darah dan gula darah,” ucap dr. Irfany.

Keamanan vaksin
Pembicara lain, dokter Nastiti Rahajeng memaparkan soal manfaat vaksinasi covid-19 yang tengah digencarkan pemerintah. Ia mengatakan tidak ada vaksin yang 100% aman.

Sama dengan vaksin lainnya, efek samping dari vaksin covid-19 yang akan timbul biasanya adalah kemerahan, bengkak, nyeri di daerah suntikan, mengantuk, demam, sakit kepala, mual, muntah, hingga diare.

“Itu tanda-tanda tubuh merespon vaksin. Yang tidak merasakan apa-apa, sebenarnya juga ada reaksi, tapi ringan sekali, sampai tidak terasa,” jelasnya.

Sosialisasi budaya K3 merupakan rangkaian kegiatan memperingati Bulan K3 Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Januari hingga 12 Februari setiap tahunnya. Sosialisasi Budaya K3 di PTKMR BATAN kali ini mengangkat tema “Penguatan Budaya K3 pada Masa Pandemi COVID-19 menuju SDM BATAN yang Sehat, Selamat dan Produktif”. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya