Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
DUA gempa tektonik mengguncang Samudra Hindia selatan Lampung dengan Magnitudo 5,3 dan 5,5 terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan, pada pukul 11.18.21 WIB dan 11.30.54 WIB Sabtu (13/2).
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut perihal ini membuat gempa yang terjadi di selatan Lampung dapat disebut sebagai gempa kembar atau doublet earthquake, yakni peristiwa gempa bumi yang kekuatannya hampir sama, dan terjadi dalam waktu serta lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan.
"Gempa kembar yang terjadi bisa jadi memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain atau antara gempa pertama dan kedua," kata Daryono dalam keterangan resmi Senin (15/2)
Menurutnya, antara kedua gempa yang terjadi tersebut bisa saja berkaitan, kemungkinan penyebab terjadinya beberapa gempa kembar adalah, pertama disebabkan oleh picuan statis. Fenomena gempa kembar diduga akibat adanya pemicuan gempa yang bersifat statis (static stress transfer) dari gempa yang sudah terjadi sebelumnya.
Transfer tegangan statis ini berkurang secara cepat terhadap jarak, sehingga gempa kembar biasanya memiliki lokasi yang berdekatan. "Pemicuan bersifat statis dapat terjadi pada peristiwa dua atau lebih gempa yang sangat berdekatan sumbernya dalam waktu yang berdekatan, seperti halnya gempa Lombok 2018," sebutnya.
Kedua, gempa kembar terjadi karena faktor kebetulan saja, di mana dua gempa yang terjadi memang bersumber dari masing-masing sumber gempa yang sama-sama “sudah matang”, karena sudah lama mengalami akumulasi medan tegangan (stress) maksimum. "Alhasil, terjadilah pelepasan atau rilis energi gempa secara hampir bersamaan dengan lokasi sumber yang relatif berdekatan," lanjutnya.
Gempa kembar juga perlu diwaspadai karena jika kekuatannya besar dapat berdampak sangat merusak apalagi episenternya dekat dengan permukiman penduduk. Ibarat gempa besar yang mengguncang sebanyak dua kali maka dampaknya akan semakin besar.
"Sedangkan gempa kembar berkekuatan besar jika terjadi di laut dengan kedalaman dangkal dapat memicu terjadinya tsunami seperti gempa kembar yang terjadi di barat Bengkulu pada 12 September 2007 dan gempa kembar di barat Aceh pada 11 April 2011," terangnya.
Di wilayah Indonesia sudah beberapa kali terjadi gempa kembar, yaitu:
1. Gempa kembar Bengkulu pada 12 September 2007 Magnitudo 8,4 dan pada 13 September 2007 Magnitudo 7,8.
2. Gempa kembar Aceh 11 April 2011 Magnitudo 8,6 pukul 15.38 WIB dan Magnitudo 8,2 pukul 17.43 WIB.
3. Gempa kembar Bengkulu 19 Agustus 2020 magnitudo 6,8 pukul 5.23 WIB dan magnitudo 6,9 pukul 5.29.
4. Gempa kembar selatan Pangandaran 24 Agustus 2020 magnitudo 5,2 pukul 00.38 WIB dan magnitudo 5,0 pada pukul 00.54 WIB.
5. Gempa kembar selatan Lampung 13 Februari 2021 magnitudo 5,3 pukul 11.18.21 WIB dan Magnitude 5,5 pada pukul 11.30.54 WIB.
Terkait dengan gempa kembar di selatan Lampung tersebut, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa zona gempa di Samudra Hindia selatan Bengkulu dan Lampung memang sedang terjadi peningkatan aktivitas gempa selama 6 bulan terakhir. Gempa signifikan dengan Magnitudo di atas 5,0 sudah terjadi sebanyak 14 kali sejak November 2020
Sebelumnya Pulau Enggano juga diguncang gempa dengan Magnitudo 6,2 pada Rabu 10 Februari 2021 yang diikuti 11 kali gempa susulan. Ditambah dengan gempa kembar di selatan Lampung menjadikan gempa signifikan yang terjadi di Bengkulu hingga Lampung semakin sering terjadi.
"Meskipun segmen Megathrust Enggano sudah terjadi gempa besarnya pada tahun 2000, tetapi kita tidak boleh mengatakan segmen selatan Bengkulu - Lampung ini aman seratus persen, kewaspadaan perlu terus kita tingkatkan di setiap wilayah dekat sumber gempa potensial," pungkasnya.(H-1)
Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter mengguncang lepas pantai negara bagian Alaska, Amerika Serikat.
Gempa bermagnitudo 5,4 mengguncang gugusan Kepulauan Tokara di Prefektur Kagoshima, Jepang barat daya, pada Sabtu (5/7).RR
Badan Meteorologi Jepang (JMA) membantah keterkaitan antara rangkaian gempa bumi dan ramalan bencana yang muncul di sebuah cerita manga karya Ryo Tatsuki dengan judul The Future I Saw.
Pemerintah Jepang mulai melakukan evakuasi terhadap warganya yang tinggal di pulau-pulau barat daya akibat gempa yang terus terjadi di wilayah tersebut.
Dilaporkan terpantau embusan asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian berkisar antara 20 hingga 200 meter dari dasar Kawah Ratu
Gempa tektonik dengan magnitudo 6,1 di wilayah lepas Pantai Timur Sarangani, Provinsi Davao Occidental, Filipina Selatan
Gelombang tinggi di selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara ketinggian gelombang 0,5-1,25 meter.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Kamis, 17 Juli 2025, dengan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 17 Juli 2025.
Menurut BMKG Jawa Barat, empat wilayah tersebut adalah Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Bandung Barat. Prakiraan cuaca keempatnya berpotensi diguyur hujan ringan hingga lebat.
BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk esok hari, Rabu, 16 Juli 2025. Setidaknya 16 wilayah di Indonesia terancam hujan lebat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Rabu, 16 Juli 2025. Seluruh kawasan ibu kota diprediksi cerah sepanjang hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved