Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ratusan Hoaks soal Vaksin Covid-19 Beredar Sepanjang 2021

Ferdian Ananda Majni
10/2/2021 19:57
Ratusan Hoaks soal Vaksin Covid-19 Beredar Sepanjang 2021
Ilustrasi hoaks(Ilustrasi)

BELUM genap dua bulan tahun 2021 berjalan, Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah berjibaku melawan ratusan hoaks terkait vaksin Covid-19. Hoaks beredar luas di berbagai platform media sosial dari Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok.

Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi mengungkapkan.  per 10 Februari tercatat total ada 105 isu hoaks terkait vaksin Covid-19 yang tersebar hingga berkali lipat. Ia menegaskan, pihaknya terus bekerja keras melawan dan menahan laju penyebaran hoaks ini. 

"Kemenkominfo telah berkoordinasi dengan pengelola platform media sosial untuk melakukan take down pada postingan-postingan hoaks tersebut. Terdapat 417 postingan hoaks vaksin Covid-19 yang telah dilakukan take-down. Penyebaran paling banyak ada di Facebook dengan 314 postingan. Sisanya ada di Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok,” jelasnya dalam keterangan resmi Rabu (10/2).

Salah satu contoh hoaks terbaru adalah pesan berantai mengatasnamakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berisi pendaftaran vaksin Covid-19 dari WHO dengan menyertakan link atau tautan pendaftaran. 

“Faktanya, vaksinasi di Indonesia hanya dilakukan oleh pemerintah dan itu gratis,” tegas Dedy Permadi.

Baca juga : Perlu Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah Hadapi Bencana

Setiap informasi resmi dari WHO selalu melalui website resmi who.int. WHO pun mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap kejahatan siber yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19. Upaya melawan dan menahan laju penyebaran hoaks tidak bisa bila hanya dilakukan satu pihak saja.

"Semuanya perlu saling bahu membahu. Masyarakat bisa turut serta berperan aktif. Jadi, kalau dapat informasi yang berasal dari media sosial atau dari grup WhatsApp jangan langsung percaya. Saring terlebih dahulu informasi tersebut, kalau baik dibagikan, namun apabila berita bohong, maka tolak dan langsung laporkan ke aduankonten.id," tambah Dedy Permadi.

Semua orang juga bisa dengan mudah untuk membuktikan hoaks dengan mengakses situs sd.id/infovaksin, kemudian memasukkan kalimat yang ingin dicari . 

“Terkait pandemi Covid-19, sejak pandemi diumumkan pada Maret 2020, sumber informasi resmi pemerintah adalah situs covid19.go.id dan media sosial resmi adalah akun bernama lawan covid 19,” tuturnya. 

Menurutnya, sumber resmi memberikan informasi yang valid dan faktual tentang Covid-19 dan vaksinasi Covid-19 berdasarkan data dari para ahli di bidangnya. “Fakta dan data dari sumber berita resmi ini sudah diverifikasi secara ilmiah dan akademis,” pungkas Dedy Permadi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya