Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

PMI Yogyakarta Dorong Penyintas Korona Donor Plasma Konvalesen

Humaniora
28/1/2021 12:00
PMI Yogyakarta Dorong Penyintas Korona Donor Plasma Konvalesen
Seorang penyintas covid-19 mendonorkan plasma konvalesen di Unit Tranfusi Darah PMI Surabaya, Jawa Timur, Selasa (26/1).(ANTARA/Zabur Karuru)

PMI Cabang Kota Yogyakarta mengintensifkan berbagai upaya untuk merekrut sebanyak-banyaknya pendonor plasma konvalesen sebagai salah satu upaya terapi untuk membantu penyembuhan pasien covid-19.

“Layanan donor plasma konvalesen di PMI Kota Yogyakarta baru berjalan sekitar satu pekan dan kami berupaya semaksimal mungkin untuk merekrut pendonor plasma konvalesen secara offline maupun online,” kata Manajer Kualitas Unit Transfusi Daerah PMI Kota Yogyakarta Naila Amalia di Yogyakarta, Kamis (28/1).

Selama satu pekan tercatat 50 penyintas covid-19 sebagai calon pendonor plasma konvalesen yang datang ke PMI Kota Yogyakarta namun baru 15 orang yang dapat diambil plasmanya.

Baca juga: IDI: 647 Petugas Medis dan Kesehatan Wafat Akibat Covid-19

“Oleh karenanya, kami sangat membutuhkan sebanyak-banyaknya penyintas untuk datang ke PMI Kota Yogyakarta untuk membantu pasien yang masih terbaring di rumah sakit karena covid-19,” katanya.

Naila mengatakan, permintaan plasma konvalesen tidak hanya berasal dari rumah sakit di DIY tetapi juga berasal dari sejumlah rumah sakit di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga tidak semua permintaan bisa dipenuhi.

Sejumlah kendala yang dihadapi PMI Kota Yogyakarta untuk memperoleh sebanyak-banyaknya penyintas untuk menjadi pendonor plasma di antaranya masih ada stigma negatif di masyarakat terhadap mantan pasien covid-19.

“Masih ada yang beranggapan negatif terhadap mantan penderita covid-19, sehingga para penyintas ini tidak serta merta merasa bisa membantu pasien lain dengan cara donor plasma,” kata dia.

Selain itu, dimungkinkan masih adanya mindset yang kurang tepat dari para penyintas yang beranggapan menjadi pendonor plasma konvalesen akan menurunkan tingkat antibodi yang mereka miliki.

“Pemikiran seperti itu tidak benar. Meskipun plasma konvalesen didonorkan, bukan berarti tingkat kekebalan mereka menurun karena antibodinya berkurang. Sel memori di dalam tubuh masih ada dan bisa membentuk antibodi baru dengan cepat jika terjadi infeksi,” imbuhnya.

Setiap penyintas yang akan mendonorkan plasmanya juga harus memenuhi sejumlah persyaratan seperti diutamakan laki-laki dengan berat badan minimal 55 kilogram, berusia 18-60 tahun, tidak memiliki komorbid, sehat, dan persyartan lain sehingga proses donor plasma berjalan aman.

Proses pengambilan plasma konvalesen lebih lama dibanding donor darah biasa yang membutuhkan waktu 10-15 menit. Donor plasma membutuhkan waktu 30 menit bahkan bisa 60 menit.

Darah akan diambil sekitar 450 cc atau lebih dan kemudian dilakukan proses pemisahan plasma melalu alat. Plasma akan masuk ke kantong sedangkan sel darah dikembalikan ke tubuh pendonor.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengapresiasi upaya PMI Kota Yogyakarta membuka layanan donor plasma konvalesen untuk membantu penyembuhan pasian covid-19.

“Harapannya, penyintas yang berpartisipasi semakin banyak karena plasma mereka bisa membantu menyelamatkan pasien di rumah sakit,” katanya.

Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Yogyakarta kembali mengingatkan pentingnya menjaga protokol kesehatan 5M untuk mencegah meluasnya penularan covid-19.

“Pembatasan kegiatan masyarakat yang dilakukan saat ini ditujukan untuk mengurangi mobilitas yang diharapkan dapat menekan penularan,” pungkasnya. (Ant/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya