Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

IDI: 647 Petugas Medis dan Kesehatan Wafat Akibat Covid-19

Ferdian Ananda Majni
28/1/2021 05:58
IDI: 647 Petugas Medis dan Kesehatan Wafat Akibat Covid-19
Karyawan RSUD Slamet Martodirdjo Pamekasan, Jawa Timur, melepas jenazah dr Sardjono Utomo yang meninggal karena covid-19.(MI/Istimewa)

TIM Mitigasi IDI mengumumkan pembaruan data tenaga medis yang wafat akibat covid-19 sepanjang pandemi di Indonesia berlangsung mulai Maret 2020 hingga pertengahan Januari 2021.

Berdasarkan data yang dirangkum Tim Mitigasi IDI dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perastuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), mulai Maret hingga pertengahan Januari 2021, terdapat total 647 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi covid-19. Mereka terdiri dari 289 dokter (16 guru besar) dan 27 dokter gigi (3 guru besar), 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, dan 15 tenaga lab medik.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 161 dokter umum (4 guru besar), dan 123 dokter spesialis (12 guru besar), serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 26 IDI Wilayah (provinsi) dan 116 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Baca juga: Distribusi 1,8 Juta Dosis Vaksin untuk Nakes Tiba Hari Ini

Berdasarkan data provinsi, masing-masing Jawa Timur 56 dokter, 6 dokter gigi, 89 perawat, 4 tenaga lab medik, 33 bidan DKI Jakarta 43 dokter, 10 dokter gigi, 25 perawat, 2 apoteker, 3 tenaga lab medik, 7 bidan.

Jawa Tengah 41 dokter, 2 dokter gigi, 27 perawat, 3 tenaga lab medik, 2 bidan

Jawa Barat 33 dokter, 4 dokter gigi, 27 perawat, 6 apoteker, 1 tenaga lab medik, 13 bidan

Sumatra Utara 26 dokter, 1 dokter gigi, 3 perawat, 9 bidan

Sulawesi Selatan 18 dokter, 7 perawat, 4 bidan

Banten 12 dokter, 2 perawat, 4 bidan

Bali 6 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik

Aceh 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan

Kalimantan Timur 6 dokter dan 4 perawat,

DI Yogyakarta 6 dokter, 2 perawat, 3 bidan

Riau 6 dokter, 2 perawat, 1 bidan

Kalimantan Selatan 5 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat,

Sulawesi Utara 5 dokter, 1 perawat, 1 bidan

Sumatra Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi, 5 perawat,

Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat,

Nusa Tenggara Barat 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan

Bengkulu 2 dokter, 2 bidan

Sumatra Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat,

Kalimantan Tengah 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker, 2 bidan

Lampung 1 dokter dan 2 perawat,

Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat,

Sulawesi Tenggara 1 dokter, 2 dokter gigi, 1 perawat,

Sulawesi Tengah 1 dokter, 1 perawat

Papua Barat 1 dokter,

Bangka Belitung 1 dokter,

Papua 2 perawat, 1 bidan

Nusa Tenggara Timur 1 perawat,

Kalimantan Barat 1 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga lab medik

Jambi 1 apoteker,

DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri)

Kuwait 2 perawat, Serta 1 dokter masih dalam konfirmasi verifikasi.

Berdasarkan perbandingan statistik testing dan populasi, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia dan 3 besar di seluruh dunia.

Perwakilan tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi menjelaskan meskipun program vaksinasi sudah mulai dilakukan di hampir seluruh wilayah di Indonesia, hal ini hanya merupakan salah satu upaya pencegahan (preventif) dan kondisi ini tidak akan berjalan maksimal apabila masyarakat tetap abai dalam menjalankan protokol kesehatan 5M; yakni Memakai Masker, Mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, Menjaga jarak, Membatasi Mobilitas, dan Menghindari Kerumunan.

Tim Mitigasi IDI juga meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan strategi testing secara serentak bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat menentukan diagnosa dini agar dapat tindakan segera bagi yang terkonfirmasi positif tersebut.

"Situasi penularan covid-19, saat ini, sudah tidak terkendali, terutama karena aktivitas mobilitas masyarakat semakin meningkat. Testing ini dibutuhkan untuk bukan hanya screening (penyaringan), namun juga tracing (penelusuran) dan evaluasi penyembuhan. Saat ini angka testing di Indonesia masih baru mencapai kurang dari 5 persen dari total populasi penduduk Indonesia," kata Adib.

Tim Mitigasi IDI juga mengimbau pemerintah setempat dan pengelola fasilitas kesehatan untuk memberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini para pekerja medis dan kesehatan yang bertugas menangani pasien. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya