Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Tim Pengembang Vaksin Merah Putih Universitas Indonesia (UI) menyatakan progress terbaru dari vaksin covid-19 yang dikembangkan berbasis platform DNA saat ini sudah masuk tahap uji imunitas pada hewan coba.
"Vaksin DNA lebih cepat pengembangannya, sudah masuk pada tahapan uji coba imunitas pada hewan coba ini sudah terjadi bahkan sudah terjadi beberapa bulan yang lalu dan saat ini kita sebetulnya masuk kepada stabilitas dan efisiensi produk produksi jadi menilai bagaimana kita membuat produksinya lebih tinggi dan efisien," kata Ketua Tim Pengembang Vaksin Merah Putih Universitas Indonesia Budiman Bela dalam webinar Tantangan dan Kebijakan Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19, Jakarta, Jumat (22/1).
Baca juga: 25 Relawan Uji Kinis Terpapar Covid, Ini Penjelasannya
Budiman menuturkan pada pengembangan vaksin DNA tersebut, nantinya harus dibuat persiapan yang baik untuk uji praklinik dan uji klinik.
UI mengembangkan vaksin covid-19 dengan empat platform yaitu DNA, RNA, protein rekombinan subunit dan virus like particles (VLP).
Ia menjelaskan, tiap platform memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Vaksin DNA tergolong lebIh mudah dikembangkan, biaya produksi relatif lebih rendah, dan relatif stabil pada 2-8 derajat Celsius dan suhu ruang.
Sementara, vaksin RNA membutuhkan teknologi produksi lebih rumit dibanding vaksin DNA, dan memerlukan lebih banyak komponen dalam produksinya.
"Namun, vaksin RNA diyakini lebih aman daripada vaksin DNA, namun belum ada bukti sampai saat ini bahwa vaksin DNA misalnya terintegrasi dengan kromosom kita," tutur Budiman.
Vaksin RNA stabil pada suhu -70 derajat Celsius, dan tidak stabil pada suhu 2-8 derajat Celsius dan suhu ruang.
"Pada waktu akan diimplementasikan, disebarluaskan maka masalah stabilitas pada suhu -70 derajat Celsius ini bisa menjadi permasalahan karena akan sulit untuk mendistribusikannya serta menjaga dia tetap pada suhu -70 derajat Celsius sesaat sebelum dipakai," ujarnya.
Menurut Budiman, walau punya tingkat kerumitan sendiri dalam produksi maupun distribusinya, vaksin RNA mempunyai angka efikasi yang baik.
Sementara vaksin protein rekombinan subunit dan VLP yang diproduksi oleh sel mamalia (sel CHO), menurut dia, itu relatif lebih sulit untuk mendapatkan master cell yang menghasilkan antigen secara stabil dengan produksi tinggi, dan stabil pada suhu 2-8 derajat Celsius.
Pengembangan vaksin RNA, protein rekombinan subunit dan VLP masih pada tahapan rekonstruksi DNA rekombinan, katanya.
Budiman menuturkan jenis platform yang dikembangkan dipilih berdasarkan pertimbangan terkait antara lain keamanan, efikasi dan kemudahan distribusi vaksin.
Baca juga: PUPR Bangun Tiga RS Rujukan Covid-19 dalam Waktu 45 Hari
Vaksin RNA dan DNA menghasilkan antigen yang bersifat endogen, yaitu artinya yang diproduksi oleh sel tubuh sendiri. Dengan adanya antibodi endogen itu, maka potensi respon imun yang bisa dirangsang adalah antibodi, sel T-CD4 dan sel T-CD8.
"Ketiga-tiganya bisa dirangsang dengan baik dan sudah ada buktinya," ujarnya.
Untuk vaksin rekombinan subunit dan VLP, Budiman menuturkan pihaknya sudah mendapatkan informasi bahwa antibodi dan sel T-CD4 bisa dirangsang dengan baik.
"Namun yang menjadi sedikit kekhawatiran adalah bagaimana respon sel T-CD8-nya, mungkin tidak sebaik vaksin RNA dan DNA," tuturnya.
Budiman menuturkan jika ketiganya bisa dirangsang dengan baik, maka akan memberikan perlindungan lengkap karena tidak semua orang bisa memproduksi antibodi di mana ada orang-orang tertentu yang memiliki kesulitan untuk memproduksi antibodi. (Ant/H-3)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat meningkatkan koordinasi dan sinergi guna mencari solusi terbaik dalam penanganan krisis.
Wiku berharap vaksin Pfizer yang sudah disebar ke berbagai daerah digunakan dengan baik. Supaya masyarakat semakin terlindungi dari penularan covid-19.
Vaksin Inavac merupakan vaksin covid-19 dengan platform inactivated virus yang dikembangkan oleh peneliti di Universitas Airlangga.
Vaksin Sars-CoV-2 (sel vero) inaktif hasil karya anak bangsa ini sudah menuntaskan uji klinis tahap 1, 2, dan 3.
Setelah mendapatkan izin EUA dari Badan POM pihaknya akan menyiapkan 10 juta vaksin sesuai kebutuhan dalam negeri.
Prosen uji praklinis vaksin merah putih BRIN memerlukan waktu enam bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved