Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 18 - 20 Januari 2021
Kepala Bidang Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Taufan Maulana mengatakan terdapat Tekanan rendah (1007 hPa) di Laut Afuru. Sirkulasi udara teridentifkasi di Samudra Hindia utara Aceh.
"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari utara - timur dengan kecepatan angin berkisar 6 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umunya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot," kata Taufan dalam keterangan persnya, Senin (18/1).
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Jawa, Perairan utara dan selatan Jawa, Perairan Kep. Sangihe-Talaud, Perairan Kepulauan Sitaro - Bitung, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera, Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Terdapat potensi peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan seperti perairan barat Aceh - Kepulauan Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten hingga Jawa barat, Samudra Hindia selatan Banten dan Jawa barat, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan Sumbawa - Pulau Sumba
Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sawu, Laut Sawu, Selat Sape bagian selatan, Samudra Hindia selatan NTT, perairan timur Kep.Lingga, perairan utara Kepulauan Bangka-Belitung, Selat Karimata, perairan utara Jawa, perairan Kepulauan Enggano, perairan Kotabaru, Selat Makassar tengah dan utara, Laut Sulawesi barat, Teluk Tolo, perairan Banggai - Sula, perairan selatan Ambon, perairan Kepulauan Kai - Aru, perairan utara Kep.Tanimbar, perairan Wakatobi, Laut Banda, Laut Arafuru timur dan tengah, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Maluku bagian selatan, perairan utara Papua, Samudra Pasifik utara Papua.
Baca juga : BMKG: Banjir Pesisir Manado Bukan Tsunami, Masyarakat Jangan Panik
Beberapa wilayah perairan Indonesia lainnya juga berpotensi mengalami gelombang yang lebih tinggi dengan kisaran 2,50 hingga 4,0 meter. Wilayah tersebut adalah perairan utara Sabang, Selat Malaka utara, perairan Kepulauan Bintan bagian utara, perairan selatan Jawa,Samudra Hindia selatan Jawa tengah hingga NTB, perairan Kalimantan tengah bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep.sangihe - Talaud, Laut Sulawesi tengah dan timur, perairan utara Sulawesi utara, perairan Bitung- Kepulaun Sitaro, perairan Halmahera barat, Laut Halmahera, Laut Maluku bagian utara, perairan Morotai, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua barat, Laut Arafuru timur Kepulauan Aru.
Sementara itu, potensi gelombang sangat tinggi yaitu 4 hingga 6 meter dapat terjadi di perairan utara Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna, perairan utara Singkawan - Sambas, perairan Kepulauan Subi - Kepulauan Serasan.
"Potensi gelombang ekstrem yaitu lebih 6 meter dapat terjadi di Natuna utara," sebutnya
BMKG selalu mengimbau pada masyarakat yang berdomisili di sekitar pesisir serta nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
"Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan memantau perkembangan informasi gelombang tinggi di berbagai kanal layanan BMKG," pungkasnya. (OL-2)
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Dari 12 kapal yang kemarin tenggelam, tujuh kapal berhasil dievakuasi. Sebagian besar bodi kapal masih utuh meski ada mesin dan peralatan yang hilang,
Gelombang pasang terjadi sejak Senin (28/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Ratusan nelayan Dermaga Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, terpaksa berhenti melaut karena angin kencang hingga gelombang tinggi terjadi di pesisir pantai.
Air laut pasang (rob) juga masih berlangsung di perairan utara sekitar pukul 11.00-15.00 WIB, hal ini berdampak terjadinya banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah.
Masyarakat DKI Jakarta dan daerah sekitarnya diimbau waspada dengan cuaca hari ini.
Bibit siklon tropis 90S diprakirakan masih berada di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 25-30 knot.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas ringan akan mengguyur sebagian wilayah ibu kota pada hari ini, Senin 4 Agustus 2025.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG rilis prakiraan cuaca 3 Agustus 2025, peringatkan cuaca ekstrem, hujan lebat di Jawa, Sulawesi, dan gelombang tinggi di Samudera Hindia. Cek detailnya!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca, periode Sabtu 2 Agustus 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved