Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 18 - 20 Januari 2021
Kepala Bidang Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Taufan Maulana mengatakan terdapat Tekanan rendah (1007 hPa) di Laut Afuru. Sirkulasi udara teridentifkasi di Samudra Hindia utara Aceh.
"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari utara - timur dengan kecepatan angin berkisar 6 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umunya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot," kata Taufan dalam keterangan persnya, Senin (18/1).
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Jawa, Perairan utara dan selatan Jawa, Perairan Kep. Sangihe-Talaud, Perairan Kepulauan Sitaro - Bitung, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera, Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Terdapat potensi peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan seperti perairan barat Aceh - Kepulauan Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten hingga Jawa barat, Samudra Hindia selatan Banten dan Jawa barat, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan Sumbawa - Pulau Sumba
Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sawu, Laut Sawu, Selat Sape bagian selatan, Samudra Hindia selatan NTT, perairan timur Kep.Lingga, perairan utara Kepulauan Bangka-Belitung, Selat Karimata, perairan utara Jawa, perairan Kepulauan Enggano, perairan Kotabaru, Selat Makassar tengah dan utara, Laut Sulawesi barat, Teluk Tolo, perairan Banggai - Sula, perairan selatan Ambon, perairan Kepulauan Kai - Aru, perairan utara Kep.Tanimbar, perairan Wakatobi, Laut Banda, Laut Arafuru timur dan tengah, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Maluku bagian selatan, perairan utara Papua, Samudra Pasifik utara Papua.
Baca juga : BMKG: Banjir Pesisir Manado Bukan Tsunami, Masyarakat Jangan Panik
Beberapa wilayah perairan Indonesia lainnya juga berpotensi mengalami gelombang yang lebih tinggi dengan kisaran 2,50 hingga 4,0 meter. Wilayah tersebut adalah perairan utara Sabang, Selat Malaka utara, perairan Kepulauan Bintan bagian utara, perairan selatan Jawa,Samudra Hindia selatan Jawa tengah hingga NTB, perairan Kalimantan tengah bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep.sangihe - Talaud, Laut Sulawesi tengah dan timur, perairan utara Sulawesi utara, perairan Bitung- Kepulaun Sitaro, perairan Halmahera barat, Laut Halmahera, Laut Maluku bagian utara, perairan Morotai, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua barat, Laut Arafuru timur Kepulauan Aru.
Sementara itu, potensi gelombang sangat tinggi yaitu 4 hingga 6 meter dapat terjadi di perairan utara Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna, perairan utara Singkawan - Sambas, perairan Kepulauan Subi - Kepulauan Serasan.
"Potensi gelombang ekstrem yaitu lebih 6 meter dapat terjadi di Natuna utara," sebutnya
BMKG selalu mengimbau pada masyarakat yang berdomisili di sekitar pesisir serta nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
"Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan memantau perkembangan informasi gelombang tinggi di berbagai kanal layanan BMKG," pungkasnya. (OL-2)
BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem. Berikut prakiraan cuaca di sejumlah daerah, Minggu, 24 Agustus 2025.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah, cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Sabtu, 23 Agustus 2025. Berdasarkan prediksi, terpantau bibit siklon tropis 90W yang diperkirakan intensitasnya meningkat
Banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah terjadi karena air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah cukup tinggi hingga mencapai 1,1 meter.
Jumlah korban tenggelam akibat digulung gelombang di Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir mencapai 12 orang dan hanya dua yang dapat diselamatkan.
Sejumlah wilayah diprediksi mengalami kondisi berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir, pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Sementara itu, bibit siklon tropis 93W di timur Filipina berpotensi persisten dengan arah gerak ke barat laut, membawa dampak di wilayah timur Indonesia.
Setelah diterpa hujan dengan cukup intens pada Senin (25/8), DKI Jakarta pada Selasa, 26 Agustus 2025, akan memiliki cuaca yang bersahabat.
BMKG mengaitkan gempa terbaru di Bekasi dengan aktivitas Sesar Baribis—sumber gempa yang sama dengan gempa merusak Karawang, Jawa Barat, pada 1862
Bibit Siklon Tropis 93W terpantau di perairan timur Filipina. Sementara itu, Siklon Tropis Kajiki terlihat di Laut Cina Selatan, sebelah timur laut Vietnam
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 25 Agustus 2025.
BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem. Berikut prakiraan cuaca di sejumlah daerah, Minggu, 24 Agustus 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved