Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
VAKSIN Covid-19 untuk Bali akhirnya tiba di Bali, Selasa (5/1), sekitar pukul 00.45 Wita dinihari. Kedatangan vaksin untuk Bali tersebut diterima langsung oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, dan Pangdam IX/ Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
Ketiga pucuk pimpinan di Bali tersebut sengaja datang ke Kantor Dinas Kesehatan Bali untuk menyambut kedatangan vaksin yang menjadi kuota tahap pertama untuk Bali. Selain Gubernur Bali, Kapolda Bali, dan Pangdam IX Udayana, juga hadir Sekda Provinsi Bali Dewa Indra, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya serta pimpinan SKPD lainnya.
Tiba di depan Kantor Dinas Kesehatan, ketiga pemimpin Bali tersebut
langsung menyambut mobil box berisikan 31 ribu dosis vaksin. Upacara
serahterima dokumen vaksin dilakukan dari Perwakilan Bio Farma Ferry Ari
Nugroho selaku Manajer Area Jawa Timur Bali kepada Gubernur Bali I Wayan
Koster.
"Yang diserahterimakan tadi adalah dokumen jumlah vaksin kepada
gubernur, sebagai tanda bahwa vaksin tersebut sudah tiba di Bali dan sudah diterima oleh Gubernur Bali," ujar Fery.
Baca juga: Pemerintah: Tidak Perlu Khawatirkan Keamanan Data Penerima Vaksin
Di hadapan puluhan awak media, I Wayan Koster langsung mengumumkan bahwa dirinya dan Kapolda Bali, Pangdam IX/ Udayana akan menyediakan dirinya sebagai orang yang akan divaksin pertama kali di Bali.
"Saya bersedia divaksin pertama. Juga saya minta kesediaan Pak Kapolda Bali, Pak Pangdam IX/Udayana untuk divaksin bersama-sama. Ini sebagai contoh bagi masyarakat bahwa vaksin itu aman digunakan," ujarnya.
Koster juga menegaskan, jika dalam waktu dekat vaksin tersebut akan segera didistribusikan kepada 9 kabupaten dan kota di Bali. Pendistribusian dilakukan dengan pengawalan ketat dari kepolisian dengan senjata lengkap.
Ia juga meminta masyarakat agar bersedia divaksin terutama para tenaga kesehatan atau Nakes. Koster juga meminta kepada masyarakat agar tidak banyak menaruh curiga pada vaksin yang sedang diberikan oleh pemerintah.
"Percayalah kepada kebijakan pemerintah pusat. Vaksi yang dikirim itu sudah dilakukan pengujian dengan cermat. Ini adalah satu pilihan yang mau tidak mau harus dilakukan oleh pusat dalam rangka mengatasi Covid19. Banyak negara di dunia melakukan hal yang sama, karena sudah mempertimbangkan segala aspek yang ada," ujarnya. (OL-4)
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Demam setelah imunisasi pada anak adalah salah satu efek samping yang sering terjadi dan menjadi kekhawatiran banyak orang tua.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang memvaksinasi IMS gonorea, yagn difokuskan pada pria gay dan biseksual.
Vaksin HPV memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membangun respon imunitas terhadap beberapa tipe HPV.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved