Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Simpati SupeRock Buat Anak-anak Penyintas HIV-AIDS

Media Indonesia
28/12/2020 22:35
 Simpati SupeRock Buat Anak-anak Penyintas HIV-AIDS
Ketua Umum Kuldesak Samsu Budiman sedang memberikan sambutan didampingi anggota SupeRock.(Dok Kuldesak)

PANDEMI covid-19 yang masih melanda Indonesia sejatinya tidak menjadi penghalang untuk menebar kebaikan dengan sesama manusia. Utamanya memberikan perhatian dan bantuan kepada anak-anak dengan HIV dan AIDS. Terlebih selama ini mereka kurang mendapat perhatian secara khusus dari pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat umum.

"Harus ada pengobatan, psikologi, gizi, pendidikan, bermain dan rekreasi agar kebutuhan anak penderita ini terpenuhi sehingga mereka bisa hidup seperti anak-anak normal lainnya," ujar Ketua Umum Kuldesak Samsu Budiman dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (28/12/2020).

Ke depannya, Budi berharap tidak ada lagi penyintas HIV+ diabaikan orang tua dan lingkungannya. Kurangnya informasi dan edukasi kepada orang tua bahwa penyintas HIV+ harus diperlakukan sama dalam semua aspek kehidupan, membuat munculnya stigma dan diskriminasi anak dengan HIV/AIDS.

Dalam konteks itulah Budi menyambut gembira niat grup band SupeRock yang menggelar charity dengan tema 'Ada apa dengan Anak Penyintas HIV dan AIDS?' Hal itu diungkapkan di Cafe Selayang Pandang, Sawangan, Depok, Rabu (23/12) kala merilis single SupeRock, Ya Cinta.

Budi menambahkan Kuldesak merupakan organisasi masyarakat yang secara khusus memperhatikan masalah HIV/AIDS. 

SupeRock menciptakan single lagu dengan judul Ya Cinta yang mengangkat semangat cinta saling membantu dan peduli terhadap Anak Dengan HIV dan AIDS. Band ini digawangi Aji San (vokal), Eqo Billy (gitar), Ipung (bass), dan Agung Saget (drum). 

"Asyiknya karena kita bekerja sambil beramal. Menanamkan kasih sayang dan empati kepada anak anak ini,” ujar Aji San atau biasa dipanggil Jiung penuh sukacita.

Ia menambahkan kapan lagi bisa berbuat baik untuk sesama anak bangsa. Apalagi pada kenyataannya banyak anak-anak ini sudah yatim piatu. "Bahkan ada anak yang sengaja ditinggalkan orang tuanya karena malu jadi anggota keluarga dengan penyintas HIV,” tambah Aji San seraya berharap para penikmat musik mau mendengarkan Ya Cinta di YouTube, lalu dibagikan kepada banyak pihak. Hasil dari lagu ini akan didonasikan kepada anak-anak dengan HIV/AIDS. (RO/O-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya