Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BMKG: Waspada Gelombang Ekstrem di Laut Natuna Utara

Atalya Puspa
20/12/2020 20:22
BMKG: Waspada Gelombang Ekstrem di Laut Natuna Utara
Gelombang tinggi(Antara)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 20 - 22 Desember 2020.

Bibit siklon tropis 94S di Australia bagian utara memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi tinggi gelombang di Perairan Pulau Sumba, Perairan Kupang - Pulau Rotte, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Arafuru bagian barat. Terpantau juga Bibit siklon tropis 99W di Laut Sulu yang memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi tinggi gelombang di Laut Natuna utara, Perairan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan 5 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan 5 - 25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna utara, Perairan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Samudra Hindia selatan NTT. Kondisi ini mengakibatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

"Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan," kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana dalam keterangan resmi, Minggu (20/12).

Baca juga : Pakar: Potensi Minyak Ikan Besar, Harusnya Bisa Jadi Nilai Tambah

Adapun, perairan tersebut antara lain Selat Malaka, Perairan utara Pulau Sabang, Laut Jawa bagian barat, Laut Bali, Laut Sumbawa, Selat Makassar, Teluk Bone bagian selatan, Perairan barat Sulawesi Selatan, hingga Perairan utara Papua barat - Papua.

Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya,can diantaranya adalah Laut Natuna, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Perairan selatan Jawa Timur - Pulau Sumba, Perairan Kupang - Pulau Rotte, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, Laut Arafuru bagian barat, Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.

Lalu gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 hingga 6,0 meter berpeluang terjadi di Perairan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna.

Selanjutnya, gelombang ekstrem yang mencapai lebih dari 6,0 meter terjadi di Laut Natuna utara.

"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Taufan.

Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar.

"Dan mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya