Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kalau Presiden Siap Divaksin Pertama, IDI juga Bersedia

Ferdian Ananda Majni
15/12/2020 07:05
Kalau Presiden Siap Divaksin Pertama, IDI juga Bersedia
Ketua IDI Daeng M Faqih (kanan) dalam acara diskusi, beberapa waktu lalu.(MI/M Irfan)

KETUA Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyampaikan bahwa para dokter anggota IDI bersedia dan siap menjadi bagian target pertama vaksinasi Covid-19 yang akan dicanangkan pemerintah. Pernyataannya itu sekaligus mengklarifikasi berita yang menyebutkan bahwa organisasinya menolak vaksinasi Covid-19.

"Kalau Bapak Presiden menyampaikan sudah bersiap menjadi bagian yang pertama disuntik, IDI juga bersedia, mungkin dianggap role model dibidang kesehatan maka siap menjadi salah satu yang pertama dilakukan penyuntikan," kata Daeng dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (14/12).

Dengan kesediaan dan menjadi role model yang dilakukan IDI, Daeng yakin akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap upaya program vaksinasi yang akan dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengendalikan penularan SARS-CoV-2, virus korona penyebab Covid-19.

"Kami sangat bersyukur kalau semua pimpinan yang sudah dicontohkan bapak presiden mau segera dilakukan vaksinansi, termasuk IDI. Saya mau sebagai ketua juga mau menjadi role model untuk pertama divaksin," sebutnya.

Namun, pihaknya berharap suntikan vaksin Covid-19 yang penggunaannya sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), bisa segera dilihat oleh masyarakat contoh-contoh baik dari pihak yang telah divaksinasi terlebih dahulu.

"Ini semata agar masyarakat tidak ragu lagi terhadap program vaksinasi yang akan kita lakukan, sekali lagi program vaksinasi penting sekali, harapan besar kita segera diberikan dan menuntaskan pandemi Covid-19," terangnya.

Sebagaimana diketahui, vaksinasi covid-19 di Indonesia mulai dilakukan pada Januari 2021 mendatang. Pemerintah memprioritaskan tenaga kesehatan untuk divaksin lebih dulu karena rentan terpapar covid-19.

Dikutip dari laman IDI, tercatat ada lebih dari 160.000 dokter yang menjadi anggotanya, terdiri dari dokter umum 128.066 orang, sedangkan dokter spesialis 36.060 orang. Hampir separuhnya berada di Jawa-Bali dengan sebaran wilayah berdasarkan provinsi sebagai berikut :

1. Banten 7.529

2. Jawa Barat 24.508

3. Jawa Tengah 15.743

4. Jawa Timur 19.489

5. DIY 4.159

6. Bali 5.116

Total 75.544 anggota

Dari angka itu diketahui bahwa sebesar 32,4% dokter anggota IDI bertugas di Provinsi Jawa Barat, disusul Provinsi Jawa Timur sebesar 25,8%. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya