Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Jawa-Bali Prioritas Pertama Vaksin

Ferdian Ananda Majni
11/12/2020 03:20
Jawa-Bali Prioritas Pertama Vaksin
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada seorang ASN saat simulasi di lingkungan Kodam IX Udayana, Denpasar, Bali.(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

PROGRAM vaksinasi covid-19 akan menyasar 107 juta jiwa atau 67% dari total penduduk Indonesia yang berusia 18 hingga 59 tahun. Namun, dari jumlah itu mayoritas mendapatkan vaksin melalui skema mandiri sebanyak 75 juta orang.

“Program vaksinasi covid-19 sebanyak 107 juta orang, yaitu 75 juta orang skema mandiri dan 32 juta orang skema program,” kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam rapat bersama Komisi IX DPR, kemarin.

Menurut Terawan, selanjutnya pada skema program akan menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan melalui dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, puskesmas, dan fasilitas kesehatan pemerintah lainnya. “Tahap pertama vaksinasi dilakukan terhadap tenaga kesehatan di Jawa dan Bali. Tahap selanjutnya untuk tenaga kesehatan di luar Jawa dan Bali,” sebutnya.

Sementara itu, program vaksin mandiri diselenggarakan melalui Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan melalui distributor ke fasilitas pelayanan kesehatan BUMN dan swasta.

Target penerima vaksin mandiri meliputi masyarakat peserta BPJS Kesehatan, non-BPJS Kesehatan, pengguna asuransi kesehatan lainnya, dan kalangan pribadi.

Dia menambahkan, dari jumlah itu, diperkirakan kebutuhan vaksin covid-19 di Indonesia mencapai 246,51 juta dosis. Rinciannya, masing-masing untuk skema program sebanyak 73,96 juta dosis dan sebanyak 172 juta dosis untuk skema mandiri.

“Takaran itu sudah sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dengan 107 juta sasaran atau 67% dari 160 juta orang usia 18-59 tahun, kebutuhan vaksin sebanyak 246 juta sesuai perhitungannya,” paparnya.


Percepat izin

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan POM Penny Kusumastuti Lukito menyampaikan pihaknya berupaya untuk mempercepat proses penerbitan EUA vaksin covid-19. Begitu juga kerja sama dengan berbagai pihak ditingkatkan guna memastikan keamanan program vaksinasi covid-19. “Kami selalu siap untuk bekerja sama dan mempercepat emergency use authorization ini secepatnya,” sebutnya.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN I sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin memprediksi program vaksinasi mandiri bisa dilakukan selama 5 hingga 6 bulan.

Perhitungan itu berdasarkan asumsi sebanyak 6.700 rumah sakit (RS) dan klinik BUMN ataupun swasta siap melakukan vaksin. Setiap RS diasumsikan mampu melakukan vaksinasi terhadap 300 orang per hari dan untuk klinik sebanyak 100 orang per hari.

“Asumsinya, kami bisa melakukan vaksinasi mandiri sebanyak 16 juta orang per bulan atau kalau memenuhi target Pak Menkes yang 75 juta orang itu bisa kami lakukan Insya Allah dalam 5-6 bulan,” pungkasnya. (X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya