Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang terjadi hingga pekan depan.
Hal itu karena munculnya gelombang atmosfer equatorial Rossby di Sulawesi bagian Selatan, Bali, NTB, NTT, sebagian Jawa bagian timur. Selain itu, cuaca ekstrem juga bakal dipicu oleh gelombang atmosfer Kelvin dan low frequency di sebagian Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara.
Selain dua faktor itu, Osilasi Madden-Julian ( MJO ) atau fluktuasi utama dalam cuaca tropis dalam rentang waktu mingguan hingga bulanan terpantau ada di fase 4.
"MJO terpantau berada di fase 4 (Maritime continent, netral) kurang berkontribusi terhadap hujan harian di wilayah Indonesiadan diprakirakan dalam beberapa hari kedepan masih berada di sekitar kuadran 4 dan cenderung netral," tulisan BMKG dalam keterangan resminya.
Menurut BMKG, angin di lapisan bawah bertiup dari Barat daya ke Barat laut dengan kecepatan berkisar antara 5–30 knot. Pola sirkulasi siklonik dan atau vorteks diprakirakan akan terbentuk di wilayah Barat Aceh, Selatan Jawa, NTT, Barat laut Kalimantan dan utara Papua
Sehingga potensi hujan sedang hingga lebat berdasarkan model akan mendominasi sebagian wilayah Sumatera bagian utara dan selatan, sebagian Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi bag tengah dan Selatan, serta Papua bagian tengah pada periode 4–10 Desember 2020.
Kondisi cuaca pada periode ini akan didominasi dengan kondisi cerah berawan hingga hujan ringan di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kalimantan, Maluku utara, serta sebagian Sulawesi bagian utara.
Hujan berintensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di wilayah Sumatera bagian utara dan selatan, sebagian Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi bag tengah dan Selatan, serta Papua bag tengah.
BMKG pun mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es hingga dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan.
Pada 6-7 Desember, beberapa wilayah yang perlu waspada dampak cuaca ekstrem tersebut diantaranya, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua.
Begitupun pada tanggal 8 –10 Desember 2020. Daerah yang diminta untuk mewaspadai dampak cuaca ekstrem ini adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua. (H-2)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
Banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah terjadi karena air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah cukup tinggi hingga mencapai 1,1 meter.
Masyarakat DKI Jakarta diimbau untuk waspada dengan cuaca pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
Gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan pantai selatan Cianjur dilaporkan terjadi sejak Senin (28/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved