Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan sumber daya di sektor kesehatan khususnya pada masa pandemi covid-19 ini.
Sekjen Strategi Nasional (StraNas) AI, Hary Budiarto mengatakan bahwa pada 10 Agustus 2020, Indonesia telah meluncurkan StraNas tersebut. Hal itu merupakan keniscayaan di era revolusi digital dan industri 4.0. Terlebih lagi, kebutuhan teknologi digital di masa krisis ini sangat tinggi.
Baca juga: Pantau Covid-19 Melalui Aplikasi Kesehatan Berbasis AI
"Dengan sumber daya terbatas dan talenta terbatas, kita bisa mampu memanfaatkan AI untuk mengoptimalkannya, termasuk di sektor kesehatan," ungkapnya dalam diskusi Klaster Deteksi Berbasis Machine Learning, Kamis (03/11).
Dia menjelaskan bahwa dasar pemikiran dari StraNas AI di sektor kesehatan adalah untuk membantu pelayanan kesehatan bisa lebih optimal. Mengingat, saat ini banyak permasalahan di dalam layanan kesehatan. "Terbukti dalam rasio tempat tidur di rumah sakit kita masih sangat kurang," tambahnya.
Melalui AI, pelayanan kesehatan tidak berorientasi pada rumah sakit dan pengobatan. Pelayanan kesehatan harus kembali pada pasien.
"Pelayanan kesehatan harus ke pasien, pengobatan orientasinya harus berubah tidak berdasarkan penyakit tapi pasien," tegasnya.
Dengan demikian, maka muncullah aplikasi-aplikasi digital yang membantu pelayanan kesehatan. Secara khusus pada masa pandemi, sejumlah platform seperti telemedicine hadir untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan nasional.
Selain itu, StraNas AI juga akan menjadi cikal bakal big data di sektor kesehatan. Data-data pasien bisa disatukan untuk menganalisis dan memetakan kelompok masyarakat yang sakit dan yang sehat.
Baca juga: KLHK Kukuhkan 5 Profesor Riset
Hal itu akan sangat membantu berbagai kebijakan di sektor kesehatan. Pemerintah bisa lebih cepat merespons dengan membuat kebijakam yang efisien. Begitu pula data tersebut bisa digunakan para peneliti.
Akan tetapi, Hary menambahkan bahwa untuk mengintegrasikan data-data tersebut memang tidak mudah. Tantangannya kembali pada pihak rumah sakit, lantaran data pasien merupakan bagian dari kerahasiaan data.
"Kita bisa men-share informasi penyakit tapi orangnya harus dilindungi. Kita bertemu Menkes khusus untuk membicarakam program-program di StraNas, satu data kesehatan ini harus terwujud dulu," tandasnya.(H-3)
Tomat bukan hanya pelengkap masakan, melainkan juga menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan kulit dan jantung.
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
KURANG dari 12,5% masyarakat memperoleh layanan perawatan gigi. Fakta ini menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Tomat diketahui mengandung sejumlah besar senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Mulai dari mendukung sistem kekebalan hingga melindungi penyakit serius.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Kelelahan yang tak kunjung membaik bisa menjadi tanda awal kanker otak. Kenali gejala lain seperti kejang, perubahan mood, dan gangguan memori.
PEMERINTAHAN Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved