Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pembelajaran Tatap Muka Wajib Perhatikan 5 Siap

Atalya Puspa
01/12/2020 11:00
Pembelajaran Tatap Muka Wajib Perhatikan 5 Siap
PERBAIKAN PJJ: Sejumlah siswa belajar secara daring dengan memanfaatkan akses internet di Balai RW 02, Galur, Jakarta.(ANTARA/ Risyal Hidayat)

MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyatakan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan menyusul rencana pembelajaran tatap muka (PTM) pada semester genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021.

Hal ini didasari hasil temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada pengawasan secara langsung terkait persiapan pembukaan sekolah atau PTM, sebesar 83,68 persen sekolah belum siap melaksanakan PTM.

Ia menyatakan melalui Surat Kesepakatan Bersama (SKB) 4 Menteri pada 20 November 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada semester genap TA 2020/2021 di masa pandemi covid-19, pemerintah menggarisbawahi bahwa kesehatan dan keselamatan anak adalah faktor yang paling utama.

Kita sepatutnya memprioritaskan kesehatan dan keselamatan anak selama proses belajar mengajar. Penerapan sistem campuran baik PTM maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ), harus berprinsip pada kepentingan terbaik bagi anak,” ujar Bintang dalam keterangan resmi, Selasa (1/12).

Dia menegaskan dalam rencana pembukaan sekolah, semua pihak diharapkan dapat melaksanakan 5 Siap, yakni siap daerahnya, siap sekolah dan gurunya, siap sarana prasarana pendukungnya, siap orangtuanya, dan siap peserta didiknya.

Sejak Juni-November 2020 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah melakukan pengawasan secara langsung terkait Persiapan Pembukaan Sekolah atau PTM dari jenjang SD hingga SMA/SMK.

Pengawasan tersebut dilakukan di 49 sekolah di 21 kabupaten/kota pada 8 provinsi. Berdasarkan hasil temuan tersebut diketahui bahwa sekolah yang memiliki kesiapan PTM hanya 16,32%, sementara sisanya 83,68% belum siap.

Temuan lainnya pertama, ternyata status zona cenderung berubah setiap saat, sehingga terjadilah buka tutup sekolah berkali-kali ketika zona berubah.

Kedua, dari 49 sekolah tersebut menunjukkan bahwa sekolah belum siap dengan infrastruktur dan Protokol Kesehatan/SOP Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di satuan pendidikan.

Ketiga, pemerintah pusat dan pemerintah daerah belum memiliki peta sekolah mana yang sangat siap, siap, cukup siap, dan belum siap untuk melakukan PTM. Keempat, sebagian besar sekolah yang telah melakukan uji coba belum melakukan pemetaan materi yang diberikan dalam PTM.

“Hal ini merupakan catatan bagi KPAI dalam memberikan masukan bagi pemerintah terkait keberpihakan dan upaya kita dalam memastikan sekolah, guru, peserta didik, dan lingkungan belajar dapat terbangun dalam ekosistem yang sehat. Ini juga harus menjadi komitmen bagi pemerintah daerah dalam melakukan politik anggaran,” tambah Ketua Komisi KPAI, Susanto.

Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda mengatakan bahwa kesulitan pengadaan alat-alat kesehatan dalam rangka memenuhi Protokol Kesehatan di sekolah tentu harus menjadi perhatian kita semua.

"Banyak sekolah yang tidak bisa memenuhi pengadaan alat kesehatan melalui dana BOS atau Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD," ucapnya.

Oleh karenanya, Syaiful Huda mengimbau agar pemerintah mendorong afirmasi anggaran di luar Dana BOS untuk sekolah-sekolah agar siap melaksanakan PTM pada Januari 2021.

Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kemen PPPA, Lenny N. Rosalin menegaskan fungsi pengawasan yang rutin dan rinci dalam proses upaya 5 Siap untuk rencana pembukaan pembelajaran tatap muka, sangat penting untuk dilakukan.

“Pengawasan dalam proses 5 Siap yang dimaksud adalah pada saat sebelum dan selama PTM di satuan pendidikan berlangsung, serta pada saat peserta didik pergi dan pulang dari sekolah. Hal tersebut misalnya, guru diharapkan ada yang bertugas untuk memantau lingkungan satuan pendidikan. Pemerintah daerah juga diharapkan memantau sekolah dan memastikan para peserta didik dalam perjalanan ke sekolah dan pulang dari sekolah agar tetap mematuhi protokol kesehatan, termasuk sarana prasarana pendukung seperti moda transportasi yang juga harus siap,” tutur Lenny.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya