Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Perhatian Terhadap HIV/AIDS Tidak Boleh Kendor Semasa Pandemi

Humaniora
01/12/2020 10:25
Perhatian Terhadap HIV/AIDS Tidak Boleh Kendor Semasa Pandemi
PERINGATAN HARI AIDS SEDUNIA: Peserta aksi memegang poster saat mengikuti aksi peringatan Hari Aids sedunia di Lapangan Vatulemo, Palu.(ANTARA/ MOHAMAD HAMZAH )

DALAM rangka peringatan Hari AIDS Sedunia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menekankan bahwa upaya penanganan HIV/AIDS tidak boleh luput dari perhatian semasa pandemi covid-19. "Di tengah kondisi pandemi saat ini, isu HIV/AIDS tidak boleh luput dari perhatian," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Selasa (1/12).

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, ia mengemukakan, peningkatan upaya promotif dan preventif diprioritaskan dalam penanggulangan HIV/AIDS.

Ia juga mengemukakan pentingnya edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan penyakit infeksi menular seksual (PIMS) dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS.

Ketua Tim Penasihat Kolegium Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Sjaiful Fahmi Daili menyatakan bahwa pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini merupakan bagian penting dalam upaya mencegah penularan virus perusak kekebalan tubuh yang menyebabkan AIDS. "Edukasi seksual harus meliputi aspek moral, sosial, kesehatan dan agama, di mana dokter akan berperan memberikan pengobatan dan pemerintah mendesain program dan regulasi," katanya.

Ia menambahkan, pendidikan kesehatan reproduksi mesti dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga.
Menurut data Kementerian Kesehatan mengenai penularan HIV/AIDS dan PIMS pada triwulan II Tahun 2020, jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) diperkirakan mencapai 543.100 orang dan 398.784 orang di antaranya telah ditemukan. Di antara ODHA yang sudah ditemukan, baru 205.945 orang yang mengonsumsi obat antiretroviral (ARV)

Sementara itu, Kemenkes mencatat temuan kasus baru HIV pada 2020 hingga akhir November atau pada masa pandemi covid-19 menurun dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 52 ribu kasus.

Penurunan temuan kasus HIV baru di masyarakat menurun hampir 40 persen menjadi 32 ribu kasus pada tahun ini. "Tahun lalu kita menemukan kasus sebanyak 52 ribu, tahun ini menurun cukup jauh jadi 32 ribu," kata Nadia.

Penurunan temuan kasus baru HIV ini karena menurunnya angka kunjungan ke fasilitas kesehatan di masa pandemi covid-19. Penemuan kasus HIV di masyarakat ini penting agar orang yang mengidap penyakit menular tersebut segera diketahui dan bisa mendapatkan pengobatan dengan cepat agar HIV tidak bertambah buruk menjadi AIDS yang kondisi kesehatannya menjadi semakin menurun.(Ant/H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya