Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pakar Pastikan Bio Farma Berpengalaman Distribusikan Vaksin

Nur Azizah
01/12/2020 09:40
Pakar Pastikan Bio Farma Berpengalaman Distribusikan Vaksin
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

PAKAR Imunisasi Elizabeth Jane Soepardi percaya distribusi vaksin covid-19 akan berjalan lancar. Sebab, PT Bio Farma, selaku badan usaha milik negara (BUMN) yang memproduksi vaksin covid-19, sudah berpengalaman mendistribusikan vaksin hingga ke pelosok Indonesia.

Jane mengatakan Bio Farma sudah mempunyai armada berikut jejaring yang akan mendistribusikan vaksin untuk penerimanya. Tiap provinsi juga sudah memiliki cold chain.

"Nah, jadi kita sudah punya depo-depo vaksin. Provinsi sudah punya cold room itu lemari es yang besar sekali yang bisa menyimpan vaksinnya untuk tiga sampai 6 bulan," kata Jane dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12).

Baca juga: Vaksinolog: Jangan Khawatir Kejadian Ikutan Pascaimunisasi

Cold room berguna untuk menyimpan vaksin sensitif beku pada suhu sekitar 2 sampai dengan 8 derajat Celcius. Lalu, untuk penyimpanan vaksin yang sensitif panas, dijaga pada suhu minus, yaitu berkisar antara -15 derajat hingga -25 derajat.

Selanjutnya, secara bertahap akan dikirim ke tingkat kabupaten. Lalu, didistribusikan ke rumah sakit hingga puskesmas.

"Untuk menjamin kualitas vaksin saat pendistribusian, vaksin yang dikeluarkan dari lemari es akan dibawa menggunakan tempat sementara yang disebut vaccine carrier," ujar Jane.

Vaccine carrier adalah alat untuk mengirim atau membawa vaksin dari Puskesmas ke posyandu atau tempat pelayanan imunisasi lainnya. Alat ini dapat mempertahankan suhu yang dibutuhkan vaksin saat dalam perjalanan.

"Itu (tempat sementara) ada seperti box-box. Lemari es vaksin, tidak sama dengan lemari es makanan yang biasa," terangnya.

Jane menambahkan ketika vaksin sudah siap diberikan ke masyarakat, pemberian layanan sebaiknya sudah dijadwalkan. Seperti tanggal, jam pelaksanaan, dan tempat pelaksanaan imunisasi.

"Sehingga pada waktunya nanti, pemberi layanan dan yang dilayani itu ketemu. Teratur, tempatnya di mana, waktunya kapan dan siapa yang bekerja di situ, dan siapa yang datang. Itu yang ideal," lanjut Jane.

Bisanya, satu orang akan memakan waktu hingga 10 menit. Dimulai dari penerima vaksin datang, mendaftarkan diri, pelayanan hingga meninggalkan tempat. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya