Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
NYERI pada sendi lutut dapat dialami setiap orang, tak hanya usia lanjut tetapi orang dewasa. Hal ini pun sering dikaitkan dengan osteoporosis dan osteoarthritis.
Dokter RM Suryo Anggoro Kusumo Wibowo SpPD dari Divisi Reumatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI / RS Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta pun membeberkan beda keduanya.
Osteoporosis dan osteoarthritis memang dua jenis penyakit tulang yang berbeda. Keduanya memiliki gejala medis yang berbeda, dan didiagnosa serta disembuhkan dengan cara yang berbeda juga.
Baca juga: Terapi Osteoarthritis Cegah Nyeri Berkepanjangan
"Osteoartritis merupakan pengapuran yang terjadi akibat kerusakan pada tulang rawan sendi atau bantalan sendi sedangkan osteoporosis merupakan keropos tulang sehingga mudah patah," kata Suryo dalam webinar bertajuk Pengeroposan Vs Pengapuran Tulang: Apa Bedanya?, pekan lalu.
Ia kemudian memberikan penjelasan perbedaan di antara keduanya. Menurutnya, pengapuran terjadi tulang rawan menipis dan sendinya aus terutama pada seni yang menopang berat badan sehingga gejalaya aka merasakan nyeri pada sendi, terutama bila sendi digerakan, atau adanya sedi berbunyi.
Sedangkan osteoporosis bisa terjadi pada seluruh tulang dengan biasanya tidak menimpulkan gejala atau keluhan tetapi dapat terjadi patah tulang.
Baca juga: Bone Mineral Density Ungkap Risiko Osteoporosis
Pengeroposan tulang atau osteoporosis biasanya terjadi karena puncak massa tulang rendah seperti berat badan yang rendah, kurang aktivitas fisik di usia muda, da kekurangan kalsium, vitamin D dan protein. Biasanya menurut Suryo disebabkan oleh penuaan.
Osteoporosis tidak bergejala, satu satu cirinya patah tulang atau badan makin bungki, tinggi badan berkurang.
Jika osteoporosis terjadi akibat berat badan yang rendah, penyakit ini kebalikannya, yang mana kegemukan menjadi salah satu faktornya di samping penyebab utama lainnya seperti usia tua, cedera pada lutut, reumatik lain dan faktor genetika. (H-2)
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
DOKTER Ortopedi mengatakan perubahan gaya hidup menjadi kunci utama dalam memperlambat kerusakan sendi dalam hal pengapuran lutut atau osteoartritis.
TKR adalah prosedur bedah yang menggantikan sendi lutut yang rusak akibat osteoartritis dengan protesa atau implan buatan.
Terapi stem cell dapat menjadi pilihan untuk pengobatan beragam penyakit. Agar aman dan efektif, pilih penyedia layanan yang tepercaya.
Melalui terapi ini, dapat dibentuk jaringan baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak yang menyebabkan kerusakan organ.
Hal itu menunjukkan penyakit sendi tak hanya dialami oleh lansia, tetapi juga kerap dialami oleh orang usia muda. Hal itu bisa diakibatkan pola hidup masyarakat saat ini
Seiring bertambahnya usia, kekuatan tulang dan sendi juga ikut berkurang. Dalam dunia medis, kondisi ini juga dikenal dengan istilah osteoarthritis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved