Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

8 Serial Film Era Virus Korona Diluncurkan

Mediaindonesia.com
28/11/2020 20:46
 8 Serial Film Era Virus Korona Diluncurkan
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI ) Denny Januar Ali (JA) meluncurkan 8 serial film era virus korona dengan artis papan atas.(DOK. Denny JA )

PENDIRI Lingkaran Survei Indonesia (LSI ) Denny Januar Ali (JA) meluncurkan 8 serial film era virus korona dengan artis papan atas.

“Drama manusia, jeritannya, harapannya, paling mencolok kita saksikan justru di era bencana besar. Pandemi dengan skala seperti ini tak terjadi 100 tahun sekali. Saya ingin merekamnya. Mencari hikmah dari derita,” demikian Denny JA mengomentari serial 8 film yang Ia luncurkan di akhir November 2020, seperti dilansir keterangan resmi, Sabtu (28/11). 

Panjang setiap  film itu hanya sekitar 20 menit.

Serial film itu ia luncurkan di media sosial, akun Youtubenya: Karya Terpilih Denny JA. 

“Melalui Youtube, karya kita mudah diakses siapa saja, dimana saja, kapan saja,” katanya.

Tidak tangung-tanggung, 8 serial film Denny JA ini dibintangi artis dan aktor nasional papan atas, yaitu Christine Hakim, Reza Rahadian, Ine Febriyanti, Ruth Marini, Ray Sahetapy, Marini, Agus Kuncoro dan Lukman Sardi.

Delapan film itu memvisualkan 8 cerpen esai yang ditulis Denny JA sendiri. Kumpulan cerpen esai soal suara batin di era virus korona  sudah lebih dahulu Ia terbitkan dalam buku berjudul Atas Nama Derita.

Berbagai isu diangkat dalam film itu. Ada kisah dokter yang merasa puncak gunung prestasinya ialah wafat ketika menolong pasien. Ada kisah warga yang diisukan mati kelaparan. Ada kisah pemimpin komunitas yang wafat karena korona dan satu kampung diisolasi.

Baca juga: Dedikasi Sang Penari dari Pelosok Negeri

Ada pula  kisah UKM yang bangkrut total. Ia bergantung pada satu satunya harta berharga: Keris Pusaka. Ada pula kisah aktivis yang istrinya wafat dan ingin menggugat menteri kesehatan.

“Empat keunikan dalam serial film ini. Pertama, semua berdasakan kisah nyata. Namun agar dramatik, aneka kisah itu difiksikan. Semua kisah terjadi dan soal seputar virus korona," tambah Denny JA.

Kedua, film ini mengkombinasikan artis dan aktor dengan kekuatan animasi. Di antara dialog pemeran manusia, juga tersaji adegan yang diekspresikan melalui animasi.

Ketiga, semua bisa diakses dan ditonton secara gratis di media sosial. Beberapa film itu sudah ditonton di atas 10 ribu. 

"Saya melihat di setiap film, ada iklan yang dipasang oleh Youtube sendiri," ungkapnya.

Oleh Youtube sendiri berarti serial film ini dianggap layak dimonetisasi. 

“Saya sendiri sengaja menggratiskan film ini untuk ditonton siapa saja. Ini bagian dari derma saya,” ujar Denny.

Keempat, ia sengaja mengajak artis dan aktor papan atas untuk hadir dalam serial film ini. Peristiwa besar seperti pandemik harus pula disentuh oleh pemeran yang juga besar.

Menurut Denny JA, FX Purnomo, Futih dan J&R production yang secara operasional membuat film ini. Sementara dirinya menjadi supervisi terakhir untuk finishing touch.

“Bertahun- tahun dari sekarang, ketika pandemik ini selesai, 8 serial film tersebut dapat menjadi dokumen suara batin yang bisa ditonton kembali,” pungkas Denny JA. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik