Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pentingnya Sinergi Komunitas Agama dan Ormas untuk Cegah Covid-19

Ferdian Ananda Majni
25/11/2020 08:20
Pentingnya Sinergi Komunitas Agama dan Ormas untuk Cegah Covid-19
Anggota Pramuka membawa papan sosialisasi cara mencuci tangan pakai sabun saat digelarnya Aksi Derap COVID 19(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

SINERGI antara komunitas agama maupun organisasi masyarakat (ormas) adalah prinsip utama bagi pemerintah dalam penanganan pandemi covid-19. Peran sertanya dibutuhkan bagi Satgas Penanganan Covid-19 dalam melakukan komunikasi publik.

"Sejak awal Satgas berusaha melakukan komunikasi publik yang spesifik terhadap karakteristik masyarakat. Akan tetapi hal ini tidak akan mudah jika prosesnya tidak melibatkan gate keeper komunitas tersebut," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangannya, Selasa (24/11).

Untuk itu, apresiasi diberikan setinggi-tingginya kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) serta beberapa ormas lainnya yang membantu meringankan beban pemerintah dengan menyampaikan satu narasi yaitu "Tekan Penularan Covid-19 dengan Protokol Kesehatan", disesuaikan dengan rincian kegiatannya masing-masing.

Satgas Covid-19 berharap semakin banyak komunitas di masyarakat yang bisa tergerak untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk membangun kedisiplinan masyarakat yang dapat dimulai dari lingkungannya masing-masing.

"Kami tekankan, Satgas Covid-19 terbuka dengan semua kerja sama, khususnya untuk menyosialisasikan pentingnya protokol kesehatan," ujarnya.

Selain itu, secara rutin Satgas Covid-19 pusat berkomunikasi dengan satgas Covid-19 di setiap daerah dan selalu menekankan prinsip non-diskriminatif, sebagaimana tertuang dalam UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: Komunitas Eks Pasien Covid-19 Beri Pemahaman Kepada Masyarakat

Satgas daerah harus berprinsip teguh untuk melakukan upaya pengendalian tanpa pandang bulu, termasuk saat melakukan penjaringan kasus dengan melakukan testing (pemeriksaan) dan tracing (pelacakan) terhadap siapapun yang mengikuti kegiatan kerumunan.

"Saat ini beberapa daerah sedang melakukan penjaringan, dan kami masih memantau perkembangannya. Bukti konkrit kami membantu memenuhi ketersediaan rapid test swab antigen," ujarnya.

Selain itu, diketahui pula peserta kerumunan-kerumunan diikuti masyarakat yang berusia muda. Kebanyakan penderita covid-19 tidak bergejala adalah usia muda dan memiliki potensi menularkan kepada orang di sekitarnya termasuk di rumahnya. Untuk itu, ia mengajak para orangtua, pihak RT/RW setempat untuk menyampaikan pesan terhadap kaum muda yang berpartisipasi dalam kegiatan kerumunan agar mau mengikuti tes pemeriksaan.

"Ingat, apabila seseorang terlihat sehat, bukan berarti mereka terbebas dari covid-19. Karena adanya kasus positif yang tidak menampakkan gejala apapun," pesan Wiku.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik