Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
ASPEK kultur dalam mitigasi bencana tsunami di Indonesia masih lemah. Karena itu, teknologi secanggih apa pun yang sudah disiapkan menjadi tidak berguna.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan hal itu, kemarin. "Aspek kultur yang dimaksud yaitu pemerintah daerah dan masyarakat," sebutnya.
Kelemahan itu ditunjukkan dengan masih adanya masyarakat dan pemerintah daerah di daerah rawan bencana tsunami yang tidak memiliki kapasitas dalam mengoperasikan dan memelihara sistem penerima peringatan dini tsunami, juga memahami SOP evakuasi dan penyelamatan diri.
Sirene tsunami dibangun dengan harga yang cukup mahal oleh pemerintah pusat (BNPB) kemudian dihibahkan kepada pemerintah daerah untuk dioperasikan dan dipelihara. Ironisnya, dari 158 sirene yang dipasang BNPB pada 2013-2014, hanya 58 sirene yang masih beroperasi sekarang ini. "Yang berarti 100 sirene dari BNPB tersebut sudah tidak berfungsi (mati)," cetus Dwikorita.
BMKG sendiri telah memasang 52 sirene sepanjang 2008-2015. Dari jumlah itu, 6 sirene telah dihibahkan ke Pemprov Sumbar dan 9 sirene ke Pemprov Bali. Saat ini, BPBD Sumbar melaporkan, seluruh sirene yang telah dihibahkan tersebut tidak dapat terpelihara oleh pemprov sehingga saat ini tidak berfungsi lagi.
Di sisi lain, perwakilan UNESCO Indonesia Ardito M Kodijat mengkritisi belum semua Pusdalops atau BPBD di daerah mampu beroperasi 24 jam karena keterbatasan anggaran operasional. Akibatnya, imbuh Ardito, beberapa kali peringatan dini potensi tsunami yang dikeluarkan tidak diteruskan oleh BPBD/Pusdalops ke masyarakat di daerah rawan.
"Atau tidak ada petugas di BPBD yang siap memencet/mengaktifkan sirene saat informasi peringatan dini dikeluarkan BMKG sehingga rantai peringatan dini terputus dan tidak ada perintah evakuasi dari pemda atau BPBD," pungkasnya. (Fer/H-2)
BMKG membuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) yang resmi beroperasi sejak 11 November 2008.
Potasium bisa dijadikan indikator baru dalam pemantauan aktivitas vulkanik, terutama untuk menilai potensi terjadinya letusan besar yang memicu pembentukan kaldera.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyebaran informasi kebencanaan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk operator seluler dan televisi.
Selain gempa dan tsunami, layanan distribusi informasi peringatan dini berbasis televisi digital tersebut juga memungkinkan untuk bencana, seperti kebakaran hutan, aktivitas vulkanik.
ADANYA potensi gempa dan tsunami megathrust membuat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diminta agar merawat sistem peringatan dini di daerah.
Power supply menjadi hal yang paling mendasar dan esensial yang harus diperkuat pemerintah untuk membuat sistem SNPDK dapat berjalan efektif.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8), telah menyebabkan 32 orang yang mengalami luka-luka di Kabupaten Poso
BNPB mengirimkan dua helikopter patroli dan dua helikopter water bombing untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Selatan.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved