Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Libur Akhir Pekan Lalu Berpotensi Timbulkan Lonjakan Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
03/11/2020 11:13
Libur Akhir Pekan Lalu Berpotensi Timbulkan Lonjakan Covid-19
Ilustrasi: Sejumlah pengunjung memadati kawasan Pantai Padang, Sumatera Barat, Minggu (1/11/2020).(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

MASYARAKAT Indonesia baru menikmati libur panjang dan cuti bersama pada akhir pekan lalu. Pada momen tersebut, banyak warga yang memanfaatkan dengan berlibur dan berkumpul bersama keluarga.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi mengatakan aktivitas masyarakat khususnya pada libur akhir pekan (long weekend) yang padat dan sebagian besar mengabaikan protokol kesehatan, berpotensi memicu lonjakan kasus covid-19. Lonjakan kasus diperkirakan akan terlihat dalam kurun waktu sekitar dua minggu mendatang.

“Pada libur akhir pekan panjang seperti sebelumnya pada periode bulan Mei terjadi lonjakan kasus 41% dan bulan agustus sebesar 21% dengan peningkatan rata-rata tes perorangan sepekan sebesar 20%. Yang perlu diwaspadai terutama adalah OTG (orang tanpa gejala) yang berpotensi menularkan pada orang lain tanpa disadari,” kata Adib dalam pernyataan tertulis, Selasa (3/11).

Adib menjelaskan, liburan meningkatkan mobilitas atau pergerakan manusia. Semakin tinggi mobilitas, maka akan meningkatkan potensi transmisi virus.

“Kami meminta masyarakat untuk sabar, sadar dan mempunyai daya juang dalam upaya-upaya penanganan pandemi covid ini dengan berpartisipasi aktif melakukan testing covid agar dapat melindungi dirinya sekaligus juga orang disekitar,” pesannya.

Baca juga: 6.535 Wisatawan Kunjungi Ragunan Selama Libur Panjang

Selama Maret-Oktober 2020, tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat total 161 petugas medis wafat akibat terinfeksi covid-19. Jumlah tersebut terdiri dari 152 dokter dan 9 dokter gigi.

Para tenaga medis yang wafat, 82 orang di antaranya merupakan dokter umum (4 guru besar), 68 dokter spesialis (6 guru besar), serta 2 residen yang berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 69 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Berdasarkan data setiap provinsi jumlah dokter yang meninggal akibat covid-19 terbanyak di Jawa Timur mencapai 33 dokter, Sumatra Utara 23 dokter, DKI Jakarta 24 dokter, Jawa Barat 12 dokter, Jawa Tengah 10 dokter, Sulawesi Selatan 7 dokter, Banten 6 dokter, Bali 5 dokter, Kalimantan Selatan 4 dokter, DI Aceh 4 dokter, Riau 4 dokter, Kalimantan Timur 4 dokter, Sumatra Selatan 3 dokter, Kepulauan Riau 2 dokter, DI Yogyakarta 2 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, dan Papua Barat 1 dokter, Sumatra Barat 1 dokter, dan Bengkulu 1 dokter. Selain itu, masih ada dua dokter menunggu verifikasi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya