Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Covid-19, Sumatra Barat Sumbang Angka Kesembuhan Terbanyak

Atikah Ishmah Winahyu
16/10/2020 07:05
Covid-19, Sumatra Barat Sumbang Angka Kesembuhan Terbanyak
Istano Basa Pagaruyung, Batusangkar ikon Sumatra Barat.(Antara)

BERDASARKAN data dari Kementerian Kesehatan, Kamis (15/10), terjadi penambahan kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 4.411 orang, sehingga totalnya menjadi 349.160 kasus. Satu kabar baiknya adalah penambahan jumlah pasien sembuh lebih banyak daripada kasus positif baru.

"Kemudian pasien sembuh bertambah 5.810 orang, sehingga total menjadi 273.661. Jumlah penambahan pasien sembuh lebih banyak dibandingkan jumlah penambahan kasus positif," tulis Kemenkes dalam rilis resminya.

Penambahan jumlah kasus sembuh terbanyak dicatatkan oleh Provinsi Sumatra Barat sebanyak 2.223 kasus sembuh, disusul DKI Jakarta 1.050 kasus sembuh, Jawa Timur 312 kasus sembuh, Jawa Barat 304 kasus sembuh, dan Banten 250 kasus sembuh.

Adapun, jumlah kasus meninggal karena covid-19 bertambah sebanyak 112 orang, sehingga total menjadi 12.268 orang. Akumulasi data tersebut berasal dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 42.208 spesimen, sehingga total spesimen yang telah diperiksa sebanyak 3.935.112 spesimen.

Menurut data Kementerian Kesehatan, Provinsi DKI Jakarta masih mencatatkan penambahan kasus positif terbanyak yakni mencapai 1.071 kasus, disusul dengan Jawa Barat sebanyak 590 kasus, Jawa Tengah 472 kasus, Sumatra Barat 363 kasus, dan Jawa Timur 267 kasus. Sedangkan provinsi yang tidak mencatatkan penambahan kasus covid-19 pada hari ini yaitu, Kalimantan Utara.

Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat yang saat ini tidak berada dalam zona merah atau risiko tinggi untuk tetap waspada, karena penularan covid-19 bisa terjadi di mana saja, terutama bagi yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Jangan berpuas diri karena daerahnya tidak berada di zona merah. Zona oranye tetap berbahaya dan berisiko untuk terjadi penularan. Apabila terus dibiarkan tanpa penanganan yang signifikan, maka wilayah ini berpotensi untuk menjadi zona merah," tandasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik