Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Meski tak Masuk DTKS, Bansos Jangkau Komunitas Adat Terpencil

Mediaindonesia.com
06/10/2020 22:28
Meski tak Masuk DTKS, Bansos Jangkau Komunitas Adat Terpencil
Mensos Juliari P Batubara.(DOK KEMENTAN)

Menteri Sosial Juliari P Batubara memastikan, negara hadir untuk semua warga negara di seluruh pelosok Tanah Air. Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mengatasi dampak pandemi dengan menyalurkan bantuan sosial terhadap masyarakat miskin dan rentan di seluruh pelosok Tanah Air, termasuk di kawasan 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Meskipun tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), kelompok masyarakat seperti Komunitas Adat Terpencil dipastikan mendapatkan bantuan sosial. "Mereka kita berikan Bantuan Sosial Tunai (BST). Hal ini sebagai bentuk negara hadir untuk seluruh warga, termasuk di kawasan 3T," kata Mensos Juliari, Selasa (6/10).

Dalam kesempatan  berbeda, Kepala Biro Perencanaan Kemensos RI Adhy Karyono menjelaskan, penyaluran BST untuk komunitas adat ini sudah masuk periode dua yakni Juli-Desember. Adhy menjelaskan, sebagian BST untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT) sudah tersalurkan terutama di Papua, Papua Barat, Maluku Utara, dan beberapa pulau-pulau terluar.

Baca Juga: Kemensos Kembali Luncurkan 2 Program Baru Berskala Besar

 

Kemensos menyalurkan BST dengan bantuan senilai Rp300 ribu per bulan yang disalurkan per tiga bulan sekali dalam dua tahap yaitu April-Juni dan Juli-Desember 2020.

Secara umum, pelibatan komunitas dalam penyaluran bansos dilakukan karena mereka belum masuk dalam program sembako maupun Program Keluarga Harapan (PKH). Penyaluran bansos dilakukan melalui komunitas atau pengurus adat dengan cara mengumpulkan anggota komunitasnya.

Terkait pelibatan komunitas adat, langkah tersebut juga berlaku untuk beberapa pulau kecil di Kalimantan Utara serta Jambi. Dalam penyaluran bantuan bagi KAT, menurut dia tantangannya ialah terkait jumlah penerima yang akan berbeda. Sebab, di komunitas daerah misalnya Papua dan Papua Barat terdapat konsep di mana semua orang membutuhkan.

"Jadi kita menghitung kembali dan sangat ketergantungan dengan kepala suku atau pengurus adat untuk mengaturnya," katanya.

Baca Juga: Anggaran Kemensos Terbesar, Efektif Ungkit Perekonomian

Melalui adanya komunitas adat dapat ditentukan jadwal untuk penyaluran bansos di mana pembayaran dilakukan secara mobile dengan Kemensos datang dengan kendaraan bermotor. Kemudian membuka loket di lokasi tersebut dan langsung dibayarkan.

"Intinya yang dimaksud komunitas itu adalah membayar ke tempat-tempat wilayah pemukiman yang berkelompok tersebut," ujar dia. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik