Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
TIM Post Release Monitoring (PRM) di Pusat Reintroduksi Orangutan, di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho, Aceh Besar menemukan satu induk orangutan bersama dengan bayinya yang diperkirakan berusia 3-5 bulan di trail FB1200.
Bayi orangutan tersebut berjenis kelamin jantan dan merupakan bayi orangutan ketiga yang lahir di Jantho sejak Program Reintroduksi Orangutan dimulai pada tahun 2011. Pusat Reintroduksi Orangutan Jantho, merupakan salah satu program dibawah Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama dengan Yayasan Ekosistem Lestari (YEL).
Dalam masa Pandemi Covid-19 aktivitas pengambilan data orangutan di Jantho dengan metode dari sarang ke sarang sedang dihentikan sementara untuk meminimalisir resiko penyebaran Covid-19 ke orang utan dan satwa lainnya.
Namun aktivitas pemantauan tetap dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan, antara lain: penggunaan masker dan menjaga jarak termasuk aktivitas monitoring rutin orangutan di jalur pengamatan (trail system) dan salah satu hasilnya adalah terpantaunya bayi orangutan baru tersebut bersama dengan induknya.
Keadaan induk dan bayi dalam kondisi yang sehat, dengan perilaku layaknya orangutan liar. Kondisi bayi masih digendong oleh induknya dan menyusui, belum terpantau mengkonsumsi buah atau daun.
Manager Pusat Reintroduksi Orangutan Jantho, Mukhlisin mengatakan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan induk bayi tersebut adalah orangutan yang bernama ‘Edelweiss’. Orangutan Edelweiss merupakan salah satu orangutan pertama yang dilepas di Pusat Reintroduksi Orangutan Jantho pada 2011.
"Setelah itu dia langsung menjauh dari kandang dan masuk ke dalam hutan," kata Mukhlisin di Banda Aceh, Selasa (29/9)
Menurutnya, Pada 11 Februari 2020 teradapat satu individu orangutan betina yang diduga kuat orangutan Edelweiss sempat terpantau di sekitar Kandang Habituasi di Pusat Reintroduksi. Pemantauan terhadap kondisi orangutan Edelweiss pada saat itu menunjukan ciri-ciri orangutan hamil dengan perut membesar dan alat kelamin bengkak.
"Orangutan Edelweiss juga masih terpantau untuk beberapa hari berikutnya, tepatnya di area release sebelum akhirnya kembali lagi ke hutan dan menghilang," sebutnya.
Sementara itu, Direktur Konservasi YEL, M. Yakob Ishadamy, menyampaikan kelahiran bayi tersebut merupakan berita yang sangat menggembirakan, khususnya di tengah masa pandemi yang sedang dihadapi bersama saat ini.
Pertemuan ini merupakan pertemuan ketiga orangutan dengan bayi, yang berasal dari orangutan yang dilepasliarkan di Pusat Reintroduksi Orangutan Jantho setelah bayi yang dilahirkan oleh Orangutan Marconi (induk) dan Masen (bayi jantan), serta Orangutan Mongki (induk) dan Mameh (bayi betina), yang kedua bayi tersebut lahir pada 2017.
"Walau kami menyadari bahwa masih banyak tugas-tugas yang harus dilakukan dalam rangka membangun populasi baru orangutan yang mandiri dan lestari, tapi sejauh ini kami cukup puas dengan capaian-capaian yang ada, yang mana hal tersebut tidak akan tercapai atas kerjasama yang baik dari semua pihak," jelasnya.
Sedangkan Head Ex-Situ, drh Citrakasih Nente, menambahkan tujuan program pelepasliaran orangutan di Cagar Alam Jantho adalah untuk membangun populasi liar yang baru bagi orangutan Sumatera sebagai "jaring keamanan" atau backup jika sesuatu yang buruk terjadi pada sisa populasi liar aslinya di dalam dan disekitar Kawasan Ekosistem Leuser.
"Hal tersebut semakin penting saat ini, khususnya di tengah adanya wabah Covid-19 yang menginfeksi manusia dan kita belum mengetahui sejauh mana ancaman virus tersebut terhadap orang utan dan populasinya," ungkapnya
Sampai saat ini, lebih dari 120 individu orangutan berhasil dilepasliarkan di Cagar Alam Jantho. Namun, untuk meyakinkan bahwa populasi baru yang sedang dibangun ini akan bertahan dalam jangka panjang, jumlahnya harus terus bertambah.
"Dengan demikian semua orangutan yang lahir di Jantho akan sangat berarti secara signifikan dan menjadi harapan baru terhadap masa depan spesiesnya di Jantho dan semua orang utan Sumatera yang masih tersisa," lanjutnya
Kepala Balai KSDA Aceh, Agus Arianto, menyatakan kelahiran bayi ketiga ini merupakan pertanda bahwa populasi orangutan berjalan dengan baik. Namun harus tetap waspada terhadap adanya ancaman perburuan orangutan dan satwa yang dilindungi lainnya.
Diketahui orangutan adalah jenis satwa liar yang sangat terancam punah dan dilindungi. Sesuai pasal 21 ayat (2) huruf (a) dan pasal 40 Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, setiap orang dilarang menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup. "Sanksi pidananya adalah penjara maksimal 5 tahun dan denda sebesar Rp100 juta," tegasnya. (OL-13)
Yusril mengajak berbagai pihak, termasuk politisi, akademisi, ulama, aktivis, hingga tokoh-tokoh masyarakat agar menyikapi permasalahan ini dengan tenang dan penuh kesabaran.
Perjanjian Helsinki dan UU Nomor 24 Tahun 1956, tak dapat dijadikan sebagai rujukan untuk menentukan sengketa kepemilikan atas empat pulau yang sedang diperebutkan Aceh dan Sumut
Nasir Djamil mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil alih sengketa 4 pulau antara Aceh dan Sumatera Utara (Sumut)
KETUA Forum Bersama (Forbes) DPR dan DPD RI asal Aceh, TA Khalid, mendesak Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk segera mengembalikan empat pulau
KETUA Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda mengingatkan Presiden Prabowo Subianto untuk hati-hati dalam menyelesaikan sengketa empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumut
Secara sosiologis, situasi ini berisiko menimbulkan konflik horizontal di kalangan masyarakat yang berada di wilayah perbatasan.
Ia mengatakan enam ekor orang utan itu harus berada di habitat mereka. Dalam menjaga populasi orang utan pihaknya akan memperketat pengawasan dalam pemanfaatan hutan.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meresmikan sekaligus meninjau Kawasan Rehabilitasi & Konservasi Orang Utan Nyaru Menteng.
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke kawasan konservasi dan rehabilitasi orang utan di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.
Menhut melakukan peninjauan fasilitas dan infrastruktur.
Menhut Raja Antoni mengatakan adanya BOSF menjadi langkah baik sebagai upaya menciptakan ekosistem yang baik bagi orang utan.
Chiko adalah orang utan dewasa jantan berusia 20 tahun yang pernah hidup di kawasan reklamasi KPC
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved