Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
SEKITAR 47 juta perempuan kehilangan akses pelayanan kontrasepsi modern karena pandemi covid-19 dan berpotensi memunculkan 7 juta kehamilan yang tidak direncanakan. Prediksi itu dirilis United Nation Population Fund (UNFPA) PBB pada Juni 2020 dan menjadi salah satu refleksi penting pada peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2020 pada 26 September mendatang.
"Karena itu, kami berpesan pada pasangan usia subur agar rencanakan setiap kehamilan atau sebaiknya ditunda dulu," kata Deputi Bidang Keluarga Berencana (KB) Kesehatan Reproduksi (KR) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Eni Gustina dalam webinar, Kamis (24/9).
BKKBN juga menyarankan pasangan usia subur untuk menggunakan alat kontrasepsi guna menghindari kehamilan dalam waktu dekat. Bila masyarakat atau pasangan suami istri menggunakan kontrasepsi, maka risiko terlalu banyak anak, terlalu dekat kelahiran satu dengan yang lain, hamil dalam usia tua maupun muda bisa dicegah.
Di Indonesia sendiri, sambung Eni, laju pertumbuhan penduduk Indonesia berkisar 1,49% yang artinya setiap tahun lahir sekitar kurang lebih 5 juta penduduk di Indonesia. Jumlah itu sama dengan banyaknya penduduk di Singapura.
"Jadi Indonesia melahirkan penduduk satu negara setiap tahunnya," ungkap Eni.
Beberapa pemasalahan program KB dan Kesehatan Reproduksi yang terjadi di Indonesia, antara lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, penurunan penggunaan metode kontrasepsi modern (mCPR), disparatis angka prevalansi kontrasepsi, unmet need, peserta KB aktif (PA) metode Kontrasepsi jangka panjang antar wilayah masih tinggi. Lalu, masih tingginya pula angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun.
Hal lainnya adalah belum optimalnya sertifkasi kompetensi tenaga kesehatan dan pelayanan KB, juga masih rendahnya Kesertaan KB di wilayah tertinggal, terpencil, dan perbatasan masih rendah dan permasalahan lainnya.
Dalam hal ini, menurut Eni, bidan menjadi garda terdepan dalam memperluas cakupan kontrasepsi khususnya kepada pasangan usia subur (PUS). Mengingat, kontrasepsi akan berdampak terhadap angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
“Karena dapat mengurangi dampak dari '4 terlalu', baik terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak anak,” pungkasnya. (H-2)
Program pencegahan dan pengendalian stunting berhasil membawa angka stunting di Jatirejo menjadi 0. 0.
Saat bonus demografi, terjadi surplus usia produktif yang sangat tinggi. Angkanya rata-rata 70% dari keseluruhan jumlah penduduk usia produktif.
BKKBN menekankan perlunya tetap waspada dan melakukan tindakan berkelanjutan karena risiko stunting dapat mengenai siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Sinergi ini bertujuan menyediakan fasilitas penitipan anak di seluruh lingkungan kerja.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
"Apa yang dikerjakan pemerintah hari ini adalah semangat keadilan dan membuka ruang juga untuk laki-laki dalam partisipasi (keluarga berencana),"
Penelitian ini memperkuat bukti bahwa kontrasepsi hormonal memiliki efek yang bervariasi terhadap kesehatan mental, tergantung pada kondisi individu.
Kebiri bertujuan menurunkan libido dan kemampuan reproduksi secara drastis dengan cara bedah, yaitu membuang testis atau buah zakar, dan cara kimia yaitu menyuntikkan hormon.
Ada dua jenis kontrasepsi kontrasepsi jangka panjang, yaitu IUD (Intra-Uterine Device) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dan implan.
Kontrasepsi adalah metode, obat, atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Perempuan dapat memilih dari berbagai jenis kontrasepsi.
Kondom telah menjadi bentuk kontrasepsi yang populer bagi pria karena kemanjurannya terhadap konsepsi dan infeksi menular seksual (IMS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved