Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PANDEMI covid-19 yang masih melanda Indonesia dan sebagian besar dunia memang membuat kita semua harus mawas diri. Setiap kegiatan di luar rumah, apalagi yang melibatkan orang banyak pun diharuskan mematuhi protokol kesehatan.
Hal itu untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona. Situasi dan kondisi itu disadari betul oleh OMNI Hospital Pulomas. Itu sebabnya pada hari jadi mereka yang ke-48 tahun, OMNI Hospital Pulomas mengadakan acara sederhana berupa kegiatan CSR, yakni Donor Darah dan Pemeriksaan Rekam Jantung (Elektrokardiogram-EKG) gratis kepada 48 orang untuk masyarakat sekitar dengan tema Together in Harmony. Acara itu tetap menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan pencegahan covid-19 sesuai dengan arahan dari pemerintah.
Baca juga: Perawatan Gigi Berkala Kurangi Potensi Penyakit Jantung Koroner
“Untuk ulang tahun kali ini memang sedikit berbeda dari biasanya. Di tengah masa pandemi ini, OMNI Hospital Pulomas memperingati HUT dengan sederhana tanpa mengundang keramaian yaitu Pemeriksaan Rekam Jantung (Elektrokardiogram-EKG) kepada masyarakat sekitar dan kegiatan donor darah. Makna dari tema Together in Harmony ini adalah agar kita tetap bersatu di dalam masa pandemi ini sehingga dapat bangkit dan mampu melewati setiap tantangan," ujar Direktur OMNI Hospital Pulomas, dr. Johny Nurdin.
Selain kegiatan CSR, mereka juga mengadakan kegiatan internal seperti lomba badminton. Direktur rumah sakit beserta perwakilan jajaran management pun mengunjungi para pasien rawat inap & rawat jalan dan memberikan kenang-kenangan kepada para pasien. Acara ditutup dengan melakukan pemotongan tumpeng dan ramah tamah.
Menurut Johny, OMNI Hospitals didukung oleh dokter spesialis maupun sub spesialis yang kompeten dan dilengkapi dengan alat-alat penunjang medis dengan teknologi terkini. OMNI Hospitals juga telah memperoleh sertifikasi kategori Paripurna (Bintang Lima) dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Penghargaan dan pengakuan itu menegaskan keberadaan OMNI Hospitals sebagai penyedia layanan kesehatan premium pada industri kesehatan. (RO/A-1)
Aritmia jantung terjadi ketika jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah pada sistem kelistrikan jantung.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi natrium tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang membatasi asupan garam
Pagi sering kali dimulai dengan terburu-buru. Namun, di balik rutinitas itu, ada kebiasaan yang diam-diam bisa merusak jantung, terutama lewat menu sarapan Anda.
Dengan kapasitas 25 peserta, pusat pelatihan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan interdisipliner nasional dalam bidang diagnostik, intervensi, dan pencitraan kardiovaskular.
Ablasi jantung dapat dilakukan untuk mengatasi aritmia dengan detak jantung yang terlalu cepat.
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved