Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kemenristek/BRIN Kenalkan 5 Ventilitator Inovasi Indonesia

Atalya Puspa
16/8/2020 11:57
Kemenristek/BRIN Kenalkan 5 Ventilitator Inovasi Indonesia
Vent-I merupakan model ventilator Continuous Positive Airway Pressure dikembangkan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB bersama Unpad dan ITB.(ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

KEMENTERIAN Riset dan Teknologi/ Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRRIN) merespons cepat penetapan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai pandemi global melalui pembentukan Konsorsium Riset dan Inovasi, untuk percepatan penanggulangan pandemi Covid-19. Pembentukan Konsorsium Covid-19 bertujuan mensinergikan riset dan inovasi berbagai lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (litbangjirap), seperti Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK), perguruan tinggi, perusahaan swasta dan BUMN.

Dalam waktu tiga bulan, konsorsium ini menghasilkan 57 produk inovatif, guna menanggulangi pandemi Covid-19 dan telah diluncurkan pada Hari Kebangkitan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo.

Ketua Konsursium Riset dan Inovasi Covid-19 Ali Gufron Mukti berharap ekosistem yang kondusif dalam Konsorsium Covid-19 ini bisa dilanggengkan untuk pola kerja penelitian ke depan. Kerja sama triple helix yang tercipta harus terus dibangun agar menghasilkan inovasi yang sangat dibutuhkan masyarakat.

"Sebelumnya para peneliti umumnya punya agenda sendiri-sendiri dan sulit untuk memiliki visi bersama ke depan. Dengan lingkungan yang sangat memaksa kita bisa bersama dan sangat kondusif kerja sama triple helix antara para peneliti, inovator, pemerintah, dan industri," kata Ali Gufron dalam acara Sosialisasi 5 Ventilator Inovasi Indonesia secara daring pada Sabtu (15/8).

baca juga: Unair Hasilkan Obat Covid-19, BIN : Bisa Turunkan Angka Kematian

Para inovator Indonesia dalam Konsorsium Covid-19 terus mengembangkan berbagai alat-alat kesehatan, obat dan terapi, sampai vaksin Covid-19. Sampai 15 Agustus 2020, lima jenis ventilator yang dikembangkan anggota Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 berhasil mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan, setelah lulus uji sertifikasi dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kemenkes. Setelah mengantongi izin edar, kelima ventilator tersebut segera memasuki tahap produksi massal. Bahkan beberapa ventilator sudah menghasilkan ratusan produk yang dimanfaatkan oleh rumah sakit dalam membantu menyelamatkan pasien Covid-19. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya