Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

KKP Dukung Riset Ikan Gabus untuk Kesehatan dan Budi Daya

Mediaindonesia.com
15/8/2020 20:30
KKP Dukung Riset Ikan Gabus untuk Kesehatan dan Budi Daya
Dirjen Budidaya KKP, Slamet Soebjakto (kedua dari kanan) berfoto bersama pengurus MIGI (Masyarakat Ikan Gabus Indonesia).(Ist)

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan Repubik Indonesia (KKP RI) mendukung riset ikan gabus untuk penanganan Covid-19. Hal tersebut diungkapkan Direktorat Jenderal Budidaya Perikanan KKP, Slamet Soebjakto, saat menerima kunjungan secara simbolis legalitas pendirian Masyarakat Ikan Gabus Indonesia (MIGI), Jumat (14/8).

Slamet Soebjakto mengaku sangat bangga karena sudah ada asosiasi yang telah memikirkan perencanaan ikan gabus dari hulu sampai hilir. “Ini jelas berita baik dan saya bangga kepada MIGI,”ungkap Slamet.

Ketua MIGI, Yunan Padmowiyoto didampingi Sekretaris, Sutristo kepada wartawan mengungkapkan, MIGI  merupakan wadah bagi para pembudidaya Ikan Gabus (Channa Striata) yang bertujuan membantu pemerintah (melalui KKP) dalam pengembangan usaha budidaya ikan gabus di masyarakat dengan sistem budidaya terintegrasi.

Diungkapkan Yunan, selama ini budidaya ikan gabus belum menjadi pilihan ekonomis bagi para pembudidaya. Hal ini disebabkan belum adanya integrasi penyediaan benih, teknologi budidaya, manajemen air, obat penyakit ikan gabus, dan juga pakan.

“Selain itu, pasar dari hasil budidaya tersebut ikan gabus tersebut juga belum maksimal,”kata Yunan.

Sistem budidaya terintegrasi yang dikembangkan oleh MIGI, kata Yunan, saat ini sudah meliputi pembibitan intensif, Sistem Manajemen Air Otomatis menggunakan Sensor IoT, Manajemen Budidaya dengan aplikasi Nusapond berbasis Mobile Apps dan Web, serta SOP penanganan penyakit.

“Jadi selain memperkenalkan MIGI, kami juga memperkenalkan aplikasi budidaya untuk membantu pembudidaya ikan masuk ke digital,”kata Yunan.

Sementara itu, Sutristo yang juga menjabat sebagai CEO PT Mega Medica Pharmaceuticals produsen OHT (Obat Herbal Terstandar) albumin berbahan dasar ikan gabus,  menambahkan, MIGI sebagai asosiasi, akan menjadi wadah kolaborasi antara peneliti, pemerintah, pembudidaya dan pengusaha farmasi ekstrak albumin.

“MIGI nantinya akan berperan sebagai pasar hasil budidaya untuk keperluan industri,” kata Sutristo yang saat ini tengah mengembangkan produk imunomodulator yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh berbahan dasar ikan gabus.

Penelitian telah berhasil melewati tahapan seleksi Program Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN). 

Masih lanjut Sutristo, tingginya kadar protein, terutama albumin pada ikan gabus, sangat dibutuhkan untuk aktivasi makrofag, untuk mencegah penularan, mengakselerasi pemulihan klinis, dan menekan masa rawat pasien penderita Covid-19.

"Formulasi kombinasi ekstrak ikan gabus, temulawak dan meniran adalah kombinasi sinergis untuk mempercepat penyembuhan pasien Covid-19 karena kombinasi ini memiliki khasiat untuk menaikkan kadar albumin, mencegah inflamasi dan koagulasi yang sering ditemukan pada pasien Covid-19," paparnya. (RO/OL-09)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik