Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Hujan Buatan TMC di Riau Hasilkan 2,2 Juta Meter Kubik Air

Rudi Kurniawansyah
28/7/2020 15:55
Hujan Buatan TMC di Riau Hasilkan 2,2 Juta Meter Kubik Air
Tim TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) mempersiapkan hujan buatan di wilayah Riau pada Senin (27/7).(MI/Rudi Kurniawansyah)

Hujan buatan dari Tim TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) untuk meredam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali membasahi wilayah Riau sekitarnya. Operasi TMC yang ketiga kalinya untuk tahun ini dimulai sejak 24 Juli lalu dan hingga saat ini mampu menghasilkan 2,2 juta meter kubik air.

 "Ini operasi TMC ketiga untuk pencegahan karhutla di Riau. Dilaksanakan bertahap  sejak awal tahun. Strategi pencegahan karhutla seperti ini sangat efektif sehingga tidak perlu menunggu terjadi kebakaran yang meluas dan sangat sulit bahkan nyaris tidak mungkin dipadamkan," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBMTC-BPPT) Tri Handoko Seto, Senin (27/7).

Baca juga: Kemendikbud Tak Terbitkan Kurikulum Darurat, Komisi X Kecewa

Menurut Tri Handoko Seto, berdasarkan historis fluktuatif jumlah titik hotspot di wilayah Riau cenderung meningkat pada Maret dan periode puncak pada Agustus hingga September.  "Jadi bulan Juli tepat  dilaksanakan operasi kembali," ujarnya.

Sementara plh Kepala BBTMC Sutrisno mengatakan, timnya telah memperoleh data ketinggian air tanah di lahan gambut. "Berdasarkan instumentasi pemantauan  Badan Restorasi Gambut lebih dari 70 persen menunjukkan nilai rawan atau bahaya. Kondisi ini sudah terjadi sejak awal bulan Juli. Untuk itu perlu dilaksanakan upaya pembasahan kembali, salah satunya dengan teknologi modifikasi cuaca, agar ketinggian air tanah di lahan gambut dapat naik kembali," paparnya.

Sutrisno yang juga menjabat Koordinator Bidang Pelayanan Teknologi BBTMC mengatakan operasi TMC Riau diaktifkan kembali atas arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku pemegang pendanaan kegiatan ini.

Penerbangan pertama operasi pencegahan Karhutla di Riau dimulai pada Jumat (24/7), diperkuat pesawat CASA 212 no registrasi A-2107 milik TNI-AU. Posko TMC dipusatkan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru Riau dengan tim yang terdiri dari flight scientist BBTMC dan tim TNI AU. "Setiap hari terjadi hujan dan hingga kemarin total volume hujan capai 2,2 juta meter kubik," ujar koordinator Lapangan TMC-BBTMC Posko Riau Halda Aditya Belgaman.

Seperti diketahui, BBTMC- BPPT mulai terjunkan tim untuk melaksanakan siaga darurat karhutla di Riau melalui operasi  TMC sejak pertengahan Maret lalu.  Operasi TMC kedua dilaksanakan pada pertengahan Mei 2020.

Selain Provinsi Riau, BBTMC juga tengah siapkan operasi siaga darurat Karhutla di Sumatera Selaran, Jambi, Kalmantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.(H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik