Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

8 Klaster Picu Kenaikan Kasus Positif

Ferdian Ananda Majni
27/7/2020 18:55
8 Klaster Picu Kenaikan Kasus Positif
Warga memadati kawasan Pasar Besar, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (17/6).(ANTARA/Makna Zaezar)

Kasus positif covid-19 di tanah air bertambah 1.525 kasus pada Senin (27/7). Akumulasinya saat ini angka positif covid-19 sudah mencapai 100.303 kasus.

Menanggapi kondisi itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan setidaknya ada 8 wilayah yang menjadi klaster penyebaran covid-19 yang memicu peningkatkan tersebut. Bahkan perhatian utama klaster menyumbang kenaikan kasus di antaranya pasar dan TPI, pesantren, transmisi lokal, fasilitas kesehatan (faskes), acara seminar, mal, tempat ibadah, dan perkantoran.

Baca juga: Tembus 100 Ribu, Jubir Satgas Covid-19: Indonesia Masih Krisis

"Kami ingin menyampaikan klaster penyumbang kasus yang ada di Indonesia, yang pada prisipnya ini terkait pada kerumunan (masyarakat)," jelas prof Wiku saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (27/7).

Dia menambahkan, yang paling menjadi perhatian dan marak saat ini adalah klaster perkantoran. Sebab, sejumlah lokasi melaporkan kasus tinggi dari klaster tersebut.

"Kami perlu sampaikan, bahwa hal semacam ini yang terjadi perlu kerja sama satgas di daerah, masyarakat dan operator dari fasilitas kesehatan agar betul-betul melakukan monitoring dan evaluasi," sebutnya

Apabila terjadi peningkatkan kasus, maka kata prof, ada sesuatu yang tidak sempurna dalam pelaksanaannya sehingga adanya tindakan untuk menghentikan laju penyebaran virus dan dikendalikan dengan baik.

"Mohon petugas dikerahkan disiplin warga atau orang yang bekerja fasilitas tersebut, agar betul-betul menerapkan protokoler kesehatan karena letaknya di sinilah kita harus kerja sama untuk menekan kasus sehingga klaster-klaser ini tidak menonjol lagi di masa akan datang," lanjutnya

Prof wiku menegaskan, bahwa perubahan perilaku adalah kunci utama untuk memutus mata rantai penularan korona. Dengan sikap tersebut maka setiap orang bisa menjaga dirinya sendiri dan orang lain.

"Perubahan perilaku sangat utama untuk itu pastikan saudara sekalian betul-betul memakai masker dan tidak boleh lengah menjalankan protokol kesehatan, kami paham memakai masker mungkin tidak nyaman tetapi ini sangat penting untuk kebiakan kita bersama," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya