Optimalkan Edukasi dan Empati

Ihfa Firdausya
24/7/2020 03:49
Optimalkan Edukasi dan Empati
Anak-anak membaca buku di Rumah Kampoeng Baca, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Banten, kemarin.(ANTARA/FAUZAN)

DORONGAN atas optimalisasi perlindungan dan edukasi terhadap anak-anak Indonesia mengemuka dalam Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020 yang berlangsung secara virtual melalui Zoom meeting, kemarin.

Suara Anak Indonesia 2020 yang berisi 12 harapan kepada pemerintah Indonesia dideklarasikan oleh 329 perwakilan anak dari 34 provinsi. Pemerintah diminta mengoptimalkan perlindungan, edukasi, mencurahkan perhatian dan empati, serta memberdayakan anak-anak.

Salah satu di antara ke-12 permintaan itu terkait pandemi covid-19, yang memaksa anak-anak menyesuaiakan diri dengan proses belajar jarak jauh (PJJ). Permintaan itu tercantum dalam butir ke-8, yakni memohon kepada pemerintah untuk memeratakan akses internet dan menyesuaikan kurikulum untuk PJJ dengan mempertimbangkan keadaan daerah masing-masing. “Kami berharap suara anak kami dapat direalisasikan,” ujar Nebil, perwakilan anak dari Aceh.

Secara terpisah, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengakui pandemi covid-19 telah mendorong akselerasi kebijakan Merdeka Belajar yang berbasis teknologi, termasuk PJJ. Ironisnya, pandemi juga telah memperlihatkan adanya disparitas besar antara anak-anak yang memiliki akses teknologi dan yang tidak.

“Karena itu, pemerintah pusat dan daerah harus bergotong-royong mengatasi masalah ini. Konektivitas internet, kemampuan membayar data, dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi harus menjadi perhatian utama para pemangku kepentingan,” tuturnya.

Terkait Puncak Peringatan HAN, Menteri PPPA Bintang Puspayoga berharap anak- anak Indonesia tetap sehat dan optimistis menghadapi pandemi.

Protokol kesehatan

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana pun memberi ucapan selamat Hari Anak Nasional 2020. Di masa pandemi ini, Presiden memahami keinginan anak-anak untuk segera sekolah, bermain dengan teman-teman, bertemu kakek-nenek. Namun, Jokowi berpesan agar mereka tetap semangat dan belajar beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Iriana pun mengingatkan anak-anak agar disiplin mencuci tangan seusai bermain, setelah belajar, sesudah berkegiatan, disiplin memakai masker jika keluar rumah, dan menghindari kerumunan dimana pun.

“Anak-anak, terus belajar, ya! Jangan lupa tetap rajin beribadah, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi virus korona bisa segera berlalu. Selamat Hari Anak Nasional 2020. Anak terlindungi, Indonesia maju! Tutup Jokowi dan Iriana.

Pada bagian lain, Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyatakan upaya pencegahan kasus kekerasan terhadap anak harus dioptimalkan. Pasalnya, sejak 2016 hingga Juni 2020, ada sedikitnya 926 permohonan perlindungan terhadap anak yang masuk ke LPSK. Ia juga mengingatkan, beberapa waktu lalu, publik sempat dihentakkan dengan kasus eksploitasi seksual anak di sejumlah daerah.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat atau Rerie, mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak. Rerie meyakini upaya itu akan menghasilkan generasi penerus yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia, dan cinta Tanah Air di masa pandemi. (Aiw/Rif/Pra/RO/BY/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya