Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

WEF: Banyak Anak Muda Berpikir Belajar Daring Jadi Permanen

M. Iqbal Al Machmudi
23/7/2020 18:16
WEF: Banyak Anak Muda Berpikir Belajar Daring Jadi Permanen
Siswa SMP di Desa Pasawahan, Kabupaten Ciamis, mengerjakan tugas sekolah yang diberikan secara daring.(Antara/Adeng Bustomi)

FORUM Ekonomi Dunia (WEF) melakukan riset terhadap generasi muda di kawasan Asia Tenggara. Sekitar 64% pelajar menilai pembelajaran secara daring akan berlangsung lama, bahkan permanen.

Adapun penelitian menyasar 70 ribu anak muda dari enam negara ASEAN. Sekitar 20 ribu anak muda berasal dari Indonesia.

Group Chief Economist Sea Singapore, Santitarn Sathirathai, menyebut faktor itu dilihat dari pandemi covid-19 yang menyebabkan akselerasi dan transformasi digital lebih cepat.

Baca juga: Presiden: Kuartal III, Kunci Selamatkan Ekonomi Nasional

"Sebanyak 64% anak muda di Asia Tenggara menilai edukasi secara daring akan berlangsung lama, bahkan permanen, setelah wabah covid-19 berakhir," ujar Santitarn dalam pemaparan riset secara daring, Kamis (23/7).

Sebanyak 87% anak muda meningkatkan penggunaan minimal satu alat digital selama pandemi. Kemudian, 42% anak muda memiliki satu alat digital baru saat covid-19 mewabah.

Peningkatan signifikan dalam aplikasi digital selama pandemi juga tecermin dari media sosial sekitar 51%, edukasi daring sebanyak 45%, e-commerce 42% dan pertemuan virtual 40%.

"Lebih dari 60% anak muda menggunakan aplikasi popular. Ini bisa menjadi perubahan yang permanen," pungkas Santitarn.

Dalam adaptasi pembelajaran daring, pola pikir anak muda di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan. Sebanyak 41% anak muda belajar kemampuan baru melalui pembelajaran daring.

Baca juga: Kasus Covid-19 Global Tembus 15 Juta, AS Tertinggi

"Bahkan 48% anak muda belajar untuk ketahanan kesehatan di masa pandemi. Anak muda dengan rentan umur 16-25 tahun potensial untuk belajar bisnis baru," imbuhnya.

Menteri Riset dan Teknolog, Bambang Brodjonegoro, mengatakan dukungan pemerintah fokus pada dunia pendidikan berbasis daring. Dalam hal ini, tidak hanya dimanfaatkan di tingkat pendidikan tinggi, namun menyasar level sekolah dasar.

"Peran pemerintah bukan lagi membantu untuk menyediakan infrastruktur, tetapi memerikan pelayanan di jaringan internet," tutur Bambang.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya