Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Campak Bisa Jadi Wabah Baru

FAUSTINUS NUA
17/7/2020 05:05
Campak Bisa Jadi Wabah Baru
(WHO)

CAMPAK diprediksi bakal menjadi wabah baru karena banyaknya anak-anak yang kehilangan imunisasi rutin selama pandemi covid-19.

Sedikitnya ada 30 kampanye vaksinasi campak dan rubella (campak jerman) yang dibatalkan di sejumlah negara sepanjang Januari-April 2020.

Selain campak, cakupan imunisasi difteri, tetanus, dan pertusis dosis ketiga (DTP3)juga dilaporkan merosot tajam. "Ini adalah pertama kalinya dalam 28 tahun," sebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Unicef dalam laporan terbaru yang dirilis 15 Juli 2020.

Dari laporan itu diketahui, Indonesia termasuk dalam 24 negara yang melaporkan adanya disrupsi imunisasi karena pandemi covid-19.

Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, layanan imunisasi terganggu karena ketiadaan layanan, keengganan meninggalkan rumah, gangguan transportasi, kesulitan ekonomi, pembatasan pergerakan, dan ketakutan terpapar covid-19.

Selain itu, banyak petugas kesehatan juga tidak tersedia karena pembatasan perjalanan atau pemindahan tugas selama masa karantina serta kurangnya peralatan pelindung.

Gangguan-gangguan itu memundurkan kemajuan yang telah dicapai program vaksinasi dengan susah payah setelah satu dekade.

"Pandemi telah menempatkan kemajuan vaksin dalam risiko. Penderitaan dan kematian yang dapat dihindari yang disebabkan anak-anak yang kehilangan imunisasi rutin jauh lebih besar dari covid-19 itu sendiri, tetapi tidak harus seperti itu. Vaksin dapat dikirimkan dengan aman, bahkan selama pandemi," tegas Ghebreyesus.

"Kita harus mencegah kerusakan lebih lanjut dalam cakup an vaksin dan segera melanjutkan program vaksinasi sebelum nyawa anak anak terancam oleh penyakit lain," timpal Direktur Eksekutif Unicef Henrietta Fore.

Wajib

Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, imunisasi penting karena memperkuat dan melindungi anak, terlebih di masa pandemi ini. Pasalnya, dampak utama yang ditimbulkan jika ketinggalan jadwal imunisasi ialah turunnya daya tahan tubuh.

"Anak-anak itu harus kuat sehingga tidak boleh ketinggalan imunisasi lainnya. Kalau daya tahan tubuh rendah, anak bisa terkena covid-19," ujar Prof Kusnandi seperti dilansir dari laman Unpad, kemarin.

Pemerintah menganjurkan lima imunisasi yang wajib diberikan pada anak, yakni hepatitis B, polio, BCG, campak, dan pentavalen (DPT,HB, dan HiB). Setiap vaksin memiliki peran untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga memberikan efek perlindungan maksimal dari penyakit berbahaya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya