Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Wisata Sejarah Monumen Trikora di Morotai Ditata Ulang

Mediaindonesia.com
16/7/2020 08:05
Wisata Sejarah Monumen Trikora di Morotai Ditata Ulang
Monumen Trikora menandai peringatan operasi pembebasan Irian Barat di Morotai.(Antara)

PEMERINTAH melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) melakukan penataan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Morotai di Provinsi Maluku Utara, khususnya Kawasan Pantai Army Dock dan Monumen Trikora.

Pembangunan infrastruktur direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

KSPN Morotai selain dikenal dengan wisata baharinya karena dikelilingi beragam pulau kecil nan menawan yang dikenal dengan julukan “Mutiara di Bibir Pasifik” di utara Pulau Halmahera, Malut ini juga punya beragam situs bersejarah.

Lokasinya yang strategis menjadikan Kepulauan Morotai menjadi pilihan tepat untuk membuat benteng pertahanan pada saat Perang Dunia (World War), terutama Perang Dunia ke II.

"Dengan latar sejarah tersebut, Morotai memiliki banyak sekali peninggalan berupa artefak perang, sehingga menyimpan potensi wisata sejarah," kata Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono seperti dikutip dari laman Setkab, Kamis (16/7).

Pantai Army Dock merupakan titik pendaratan pertama Tentara Sekutu di Morotai pada saat Perang Dunia yang kemudian mendirikan sebuah pangkalan militer di pantai ini dan sisa-sisa pangkalan militer ini masih bisa terlihat di beberapa bagian pantai.

Meski sudah tidak digunakan sebagai pangkalan militer, Pantai Army Dock masih tetap ramai dikunjungi dan menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Morotai.

Pada 2019, Kementerian PU-Pera telah menyelesaikan penataan untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai sejarah yang berada di Kawasan Army Dock dengan alokasi anggaran Rp10 miliar.

Lingkup pekerjaan yang dilakukan yakni pekerjaan landscape, pembentukan muka tanah (landfill), penanaman pohon, amphitheater, toilet serta septic tank komunal, musala, plaza, dan pusat informasi.

Tahun ini, Kementerian PU-Pera telah menyelesaikan proses lelang dengan nilai kontrak tahun jamak 2020-2021 senilai Rp48,14 miliar dengan kontraktor PT Reza Multi Sarana.

Pekerjaan tersebut merupakan lanjutan penataan kawasan di KSPN Morotai yakni, Rehabilitasi Gedung Museum Monumen Trikora dan penataan kawasan tempat pendaratan Jenderal Douglas Mac Arthur di Pulau Zumzum Morotai yang dahulu sebagai basis sekaligus lokasi strategis dalam memenangkan pertempuran Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik

Selain itu, dilakukan juga penataan wisata alam dan sejarah sungai dalam tanah yang muncul di permukaan Tanah (Wisata Air Kaca), serta Kawasan CBD Gotalamo sebagai pusat pertumbuhan baru untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Monumen Trikora di Morotai sebagai tanda untuk mengenang sejarah perjuangan tentara Indonesia dalam peristiwa pembebasan Irian Barat dalam operasi Trikora.

Dari Morotai, tentara Indonesia membangun kekuatannya untuk membebaskan Irian Barat yang terdapat peninggalan tentara sekutu pasca-Perang Dunia II yang digunakan tentara Indonesia untuk membebaskan Irian Barat. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya