Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Doni Monardo Paparkan Fakta Jika Covid-19 bukan Konspirasi

Atikah Ishmah Winahyu
13/7/2020 16:00
Doni Monardo Paparkan Fakta Jika Covid-19 bukan Konspirasi
Kepala BNPB selaku Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

JUMLAH kasus positif covid-19 di dunia terus bertambah. Saat ini dilaporkan terdapat total 12,6 juta kasus di seluruh dunia dengan jumlah kasus kematian mencapai 561.904 orang.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, kondisi tersebut merupakan bukti penyakit covid-19 bukan rekayasa ataupun konspirasi seperti yang dituduhkan sejumlah pihak di media sosial.

“Masih adanya pihak-pihak yang belum percaya bahwa covid-19 ini nyata. Padahal kita lihat angkanya, (kasus kematian) sudah melampaui setengah juta jiwa. Pandemi ini juga telah membuat hampir seluruh negara di dunia mengalami pelambatan ekonomi,” kata Doni Monardo dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Senin (13/7).

Baca juga: Lebih dari 3.500 Orang Meninggal, Covid-19 Masalah Serius

Doni menuturkan, gagasan-gagasan yang menyatakan covid-19 hanyalah sebuah konspirasi merupakan pengaruh negatif yang turut menghambat kinerja pemerintah dalam mengendalikan kasus di masyarakat. Padahal, infeksi covid-19 berbahaya terutama bagi orang-orang yang mengidap penyakit komorbid atau kronis.

“Covid-19 ini ibarat malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan seperti kelompok usia lanjut dan kelompok yang memiliki penyakit komorbit seperti hipertensi, diabetes, jantung, ginjal, TBC, asma dan sebagainya,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, sejak awal munculnya pandemi, pemerintah telah berupaya melakukan sosialisasi dengan menggunakan pendekatan berbasis kearifan lokal dan bahasa-bahasa yang mudah dipahami untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar mampu menerapkan pola hidup sehat.

“Narasi-narasi yang berdasarkan kearifan lokal inilah yang kita butuhkan. Yang penting masyarakat paham bahwa covid-19 ini ada dan bagaimana cara agar kita tidak terinfeksi, tidak tertular, bisa saling melindungi dan menjaga satu sama lain,” tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik