Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Penularan Lewat Udara masih Terus Diteliti

Fer/Hym/Ant/X-7
11/7/2020 04:56
Penularan Lewat Udara masih Terus Diteliti
Ilustrasi -- Virus Korona(Medcom.id)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) lewat Scientific Brief (rangkuman ilmiah) yang diperbarui, Kamis (9/7), memaparkan beberapa kemungkinan covid-19 menular lewat udara. Namun, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, membantah pernyataan WHO tersebut.

“Setelah penelusuran, informasi itu kurang tepat. WHO menyatakan virus korona ditularkan melalui droplet yang dihasilkan oleh seorang terinfeksi korona saat batuk bersin atau bicara,” jelasnya dalam sebuah rekaman video.

Reisa juga memastikan Juru Bicara Nasional untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, tidak pernah menyatakan klaim WHO mengungkapkan virus korona dapat melalui udara. “Yang benar, Pak Yurianto meminta masyarakat menggunakan masker per awal April 2020 setelah berdiskusi dengan banyak pakar kesehatan,” tambahnya.

Secara terpisah, anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Nasional, I Gusti Ngurah Kade Mahardika, mengakui penularan covid-19 juga dapat melalui transmisi udara (airborne transmission). Namun, penelitian transmisi melalui udara sampai saat ini masih terus dikaji seiring dengan perkembangan pemahaman pada virus tersebut oleh para ahli.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Bali itu, potensi penyebaran covid-19 dapat terjadi melalui udara apabila berada pada tempat tertutup.

“Ini biasanya dalam setting ruangan tertutup, misalnya bus, ruangan ber-AC, pusat perdagangan, perkantoran, dan restoran yang memiliki ventilasi buatan atau ber-AC,” tambah Mahardika melalui ruang digital dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, kemarin.

Hal senada juga disampaikan anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Nasional Budiman Bela. Menurutnya, udara dingin pada ruang tertutup juga meningkatkan potensi terjadinya penularan covid-19.

“Namun, jika orang-orang menggunakan masker dan menjaga jarak, potensi aktivitas transmisi virus akan jauh lebih rendah,” jelasnya.

Rangkuman ilmiah berjudul Transmisi SARS-CoV-2: Implikasi untuk Langkah Pencegahan (Im-plications for Infection Prevention Precautions), pertama kali terbit di laman resmi WHO pada 29 Maret 2020, kemudian diperbarui setelah adanya beberapa laporan terbaru mengenai kemungkinan penularan covid-19 lewat udara (aerosol).

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan pemerintah untuk mengambil langkah antisipatif terkait pernyataan WHO mengenai kemungkinan penyebaran virus korona di udara atau airborne. Pemerintah perlu menyosialisasikan temuan itu agar masyarakat paham dan lebih meningkatkan disiplin protokol kesehatan. (Fer/Hym/Ant/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya