Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
WAKIL Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan pemerintah untuk mengambil langkah antisipasi terkait pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai kemungkinan penyebaran virus korona di udara atau airborne.
Pemerintah perlu menyosialisasikan temuan tersebut agar masyarakat paham dan lebih meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
"Saya kira pernyataan WHO tersebut harus disikapi pemerintah dan masyarakat dengan bijaksana. Perlu langkah antisipasi segera dengan pengetatan protokol kesehatan di ruang publik," kata Rerie, sapaan akrab Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/7).
Baca juga: Pandemi Covid-19, Orang Indonesia Pilih Berhemat
Bila perlu, menurut Rerie, apabila hal ini sudah terkonfirmasi, pemerintah perlu meninjau ulang sejumlah keputusan terkait pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah di Tanah Air.
Upaya lebih selektif untuk membatasi jumlah orang yang beraktivitas di luar rumah, menurut Legislator Partai NasDem itu, juga perlu diterapkan untuk mengurangi potensi terpaparnya warga dengan virus korona yang menyebar lewat udara.
Saat mengumumkan kasus positif Covid-19 di Tanah Air, Kamis (9/7) per hari bertambah 2.657 kasus, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto telah mengingatkan adanya mikrodroplet berukuran kecil yang dapat bertahan di udara cukup lama.
“Saya kira peringatan tersebut adalah langkah yang baik. Saya berharap, peringatan tersebut bisa dikomunikasikan dengan baik sehingga masyarakat paham dan tidak lengah untuk mengikuti protokol kesehatan,” ujar Rerie.
Mengutip pernyataan resmi WHO, definisi penularan melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.
Sebagai perbandingan, droplet atau tetesan pernapasan berdiameter lebih dari 5-10 ?m. Sedangkan inti tetesan atau aerosol berdiameter kurang dari 5 ?m. Aerosol adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat menempel di udara.
Melihat semakin besarnya peluang penyebaran Covid-19 lewat berbagai cara, Rerie sangat berharap, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dalam pengendalian Covid-19, bahu membahu untuk mendisiplinkan masyarakat menjalankan protokol kesehatan di setiap kegiatan mereka.
Mengutip deskripsi terbaru tentang bagaimana virus korona menyebar seperti dilansir New York Times, Kamis (9/7), tempat tertutup yang bisa menjadi tempat penularan Covid-19 di udara antara lain restoran, klub malam, tempat ibadah, tempat kerja, atau tempat-tempat lain di mana orang berteriak, berbicara, dan bernyanyi.
Terkait rekor pertambahan kasus positif Covid-19 yang terus terjadi, Rerie meminta, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengevaluasi secara menyeluruh semua langkah yang telah dilakukan dalam pengendalian Covid-19.
Dia juga berharap segera tercipta koordinasi dan langkah yang terpadu antarpemangku kepentingan dalam penanggulangan wabah Covid-19 di Tanah Air. (OL-8)
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
Pemberian berbagai bansos diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saya beserta jajaran anggota DPRD DKI Jakarta turut berduka cita sedalam-dalamnya atas berpulang ke Rahmatullah sahabat, rekan kerja kami Hj. Umi Kulsum."
Para peneliti melengkapi setiap relawan dengan pelacak kontak untuk merekam rute mereka di arena dan melacak jalur aerosol, partikel kecil yang dapat membawa virus.
Mensos Juliari berharap bantuan ini berdampak signifikan terhadap perputaran perekonomian lokal.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved