Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Senin, Siswa di Kabupaten Tegal Mulai Belajar di Sekolah

Supardji Rasban
09/7/2020 20:00
Senin, Siswa di Kabupaten Tegal Mulai Belajar di Sekolah
ilustrasi(Dok MI)

SISWA baru pada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Tegal Jawa Tengah, akan memulai kegiatan belajar mengajar pada Senin (13/7).

Rencananya siswa baru tersebut akan menjalani masa orientasi selama sepekan, untuk menyesuaikan diri dengan sekolahnya. Termasuk pengenalan dengan guru dan sesama siswa lainnya. Setelah itu, mereka melanjutkan tugas belajarnya dari rumah dan masuk kembali sampai ada pengumuman berikutnya. Untuk SD, berarti hanya kelas satu yang masuk, sedangkan SMP hanya kelas tujuh.

"Selain menjalani masa orientasi, juga ada pengurusan administrasi yang perlu dilakukan siswa," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal Akhmad Wasari, dari keterangan tertulisnya, Kamis (9/7).

Wasari menuturkan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di masa orientasi siswa baru tersebut akan menerapkan pedoman protokol kesehatan secara ketat. Pihaknya baru menyiapkan skenario shifting atau siswa masuk sekolah dengan sistem bergilir. "Skenario tersebut akan diberlakukan pada Agustus dengan catatan masing-masing sekolah harus memiliki izin dari pihak komite sekolah," terangnya.

Ia menyebut jika dalam satu kelas terdapat 30 orang siswa maka di hari pertama, hanya siswa dengan nomor absensi satu sampai dengan 15 yang masuk.
Hari berikutnya, siswa dengan absensi 16 sampai dengan 30 yang masuk. "Sedangkan siswa dengan absensi satu sampai 15 belajar di rumah, begitu
seterusnya," ucapnya..

Berbeda dengan SD, pola shifting di tingkatan SMP akan menerapkan shifting kelas. Untuk kelas tujuh, seluruh siswanya masuk sekolah di minggu pertama dengan memanfaatkan ruang kelas yang ada di sekolah sampai syarat physical distancing bisa terpenuhi. Sedangkan siswa kelas delapan dan sembilan belajar di rumah.            

"Berikutnya di minggu kedua siswa kelas delapan masuk sekolah, sementara siswa kelas tujuh dan sembilan belajar di rumah. Siswa kelas sembilan baru masuk di minggu ketiga saat siswa kelas tujuh dan delapan belajar di rumah. Demikian seterusnya polashifting kelas ini akan diberlakukan," paparnya.

Wasari menegaskan pihaknya tidak memaksakan diri siswanya masuk sekolah dan melakukan pembelajaran tatap muka jika memang orang tua siswa tidak mengizinkan anaknya masuk sekolah. Toh kegiatan pembelajaran di sekolah masih tetap bisa diikuti siswa secara daring.

"Jika ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya masuk sekolah, maka kami pun tidak memaksa, karena itu juga bagian dari hak orang tua demi melindungi keselamatan putra-putrinya dari ancaman penularan Covid-19. Tidak perlu khawatir juga anaknya akan tertinggal pelajaran karena seluruh tugas dan pembelajaran didalamnya bisa diikuti secara daring," jelasnya.

Wasari menyarankan bagi siswa yang kondisinya kurang sehat atau memiliki penyakit lain yang menjadikannya berisiko tinggi jika tertular Covid-19, siswa tersebut untuk istirahat di rumah, belajar dari rumah.

"Kami akan segera berkomunikasi dengan ibu bupati Umi Azizah selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Tegal untuk mendapatkan rekomendasi," pungkasnya. (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya