Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

KLHK Terus Sosialisasikan Pengelolaan Limbah Infeksius Covid-19

Ihfa Firdausya
08/7/2020 13:05
KLHK Terus Sosialisasikan Pengelolaan Limbah Infeksius Covid-19
: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kanan).(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus menyosialisasikan pengelolaan limbah B3 infeksius Covid-19 dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Target KLHK untuk sosialisasi ini sebanyak 55 wilayah.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyebut sosialisasi sudah terlaksana di 39 lokasi. Sementara 16 lainnya belum terlaksana karena belum ada kesesuaian tanggal untuk pelaksanaan di lapangan.

"Saya meminta Ibu Dirjen (PSLB3) mengintensifkan dan bila perlu mempersiapkan di lapangan," kata Menteri Siti dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (8/7).

Sosialisasi yang belum terlaksana antara lain di dapil Aceh I, Lampung I, Jabar III, Jateng IV dan VIII, Jatim IX dan XI, Kalbar I, Sulsel II, Sulteng, NTB I, Maluku, Maluku Utara, serta Papua.

Sementara itu, prasarana dan sarana penanganan limbah infeksius Covid-19 antara lain berupa dropbox limbah fasyankes, plastik pengumpul limbah, alat pelindung diri, dan kendaraan pendukung penyemprotan disinfektan.

Menteri LHK melaporkan, pengadaan dropbox dan plastik penampungan limbah untuk 8 wilayah sudah dalam proses pengiriman antara lain Jabar IX, IV dan VII, Jateng III dan VI, NTB I, Papua, serta NTT II.

"Jadi akan dilanjutkan terus dan mulai 14 Juli akan diintensifkan lagi di lapangan," katanya.

Di sisi lain, sebanyak 30 wilayah sedang dalam proses penyelesaian administrasi dengan penyedia.

"Ternyata dropbox ini merupakan barang yang agak langka dan sulit. Sudah ada vendornya tetapi belum bisa merespon dan sedang terus kejar," ujar Menteri Siti.

Kemudian, lanjutnya, sebanyak 17 wilayah sedang dalam proses pengadaan dengan e-purchasing dan e-katalog.

"Untuk pengadaan APD di dalam e-katalognya memang tidak tersedia dalam satu paket. Maka dilakukan dalam mekanisme lelang yang cepat dan sedang dalam proses," terang Menteri Siti.

"Sedangkan untuk pengadaan kendaraan pembantu penyemprotan atau disinfektan untuk 26 wilayah sudah dalam proses juga pengadaan di e-purchasing," pungkasnya. (Ifa/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya