Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

BMKG : Aktivitas Gempa di Lebak dan Sukabumi Meningkat

Ferdian Ananda Majni
07/7/2020 23:30
BMKG : Aktivitas Gempa di Lebak dan Sukabumi Meningkat
Lokasi episentrum gempa Lebak, Banten, Selasa (7/7).(BMKG)

AKTIVITAS kegempaan di Lebak, Banten dan Sukabumi, Jawa Barat, meningkat selama beberapa bulan terakhir. Adapun gempa yang dirasakan di wilayah itu pada Selasa, 7 Juli 2020 dipastikan tidak saling menjalar dan memicu.

"Memang beberapa bulan terakhir itu memang kawasan Lebak dan Sukabumi itu terjadi peningkatan aktivitas kegempaan," terang Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono ketika dimintai keterangannya Selasa (7/7).

Gempa magnitudo 5,4 mengguncang Kabupaten Lebak pada Selasa, (7/7) pukul 11.44 WIB. Titik koordinat gempa berada di 6,69 Lintang Selatan (LS) dan 106,14 Bujur Timur (BT) dan gempa terjadi di 18 km barat daya Rangkasbitung. Gempa berpusat pada kedalaman 82 km dan tidak menimbulkan gelombang tsunami.

Ia menjelaskan, gempa Lebak memang cukup kuat dirasakan hingga ke beberapa wilayah lainnya dipicu deformasi batuan pada subduksi lempeng Indo-Australia yang menghunjam bagian bawah lempeng Eurasia, hingga terjadi patahan di kedalaman 87 km. Peristiwa ini menyebabkan pancaran gelombang sismik serta efek yang kuat.

"Batas elastisitas yang sudah tidak bisa ditolerir lagi sehingga patah. Oleh karena itu, setiap gempa mekanismenya seperti itu jadi tidak ada gempa itu saling menjalar dan saling picu tetapi yang pasti ini memiliki sumber gempa sendiri dan rilis sendiri energinya di gempa tersebut," ujar Daryono.

Terasa sampai Jakarta
Daryono menuturkan, kekuatan gempa yang mencapai IV MMI ini dapat membuat perabotan rumah berbunyi seperti di daerah Lebak, Cihara, Rangkasbitung, Pandeglang, Malingping, Cibeber, Banjarsari dan Sukabumi serta Jakarta Depok dan Bandung

"Jadi di Jakarta terasa kuat karena efek tanah lunak di Jakarta yang tebal itu sampai terjadi resonansi dan menimbulkan guncangan, hampir yang semua tinggal di gedung bertingkat merasakannya," lanjutnya.

Dalam situasi pendemi Covid-19, ia berharap kondisinya akan selalu aman namun jika terjadi fenomena yang tidak dikehendaki, misalnya gempa tentunya masyarakat diimbau tetap menjaga protokol kesehatan. Apalagi jika terjadi evakuasi tetap menjaga jarak, physical distacing kemudian tetap menggunakan masker.

"Kita berharap efek dari bencana tidak bertambah dengan meluasnya pendemi ini," pungkasnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, menegaskan, gempa hari ini tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material. Namun, pihaknya tetap mewaspadai gempa susulan dengan menyiagakan peralatan evakuasi untuk mengurangi risiko kebencanaan. (Ant/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya