Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PLT Irjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Chatarina Muliana Girsang mengungkapkan, terdapat sejumlah masalah dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang telah dilaporkan kepada Kemendikbud.
Menanggapi laporan tersebut, pihaknya pun telah melakukan pengawasan teknis dan evaluasi di seluruh daerah di Indonesia.
“Kami dari hari Selasa sampai hari ini melakukan evaluasi PPDB untuk seluruh daerah provinsi, jadi untuk tingkat SMA dan SMK. Yang pasti ada beberapa (daerah) yang melakukan perbedaan dengan yang tercantum dalam Permendikbud,” ujar Chatarina saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (26/6).
Dia menuturkan, agar tidak terjadi kegaduhan berkepanjangan, Irjen Kemendikbud telah berkoordinasi dengan pemda untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang mereka hadapi.
“Jadi kami tanyakan alasannya apa (aturan berbeda dengan Permendikbud), kondisinya seperti apa, kalau kebijakan itu tujuannya untuk memperluas akses, tidak masalah. Misalkan begini, kalau PPDB daring ternyata tidak dapat menjangkau anak-anak tidak mampu karena mereka tidak memiliki alat teknologi, dibuka luring tidak masalah,” jelasnya.
Baca juga: Konpers Disdik DKI Diinterupsi Warga, Sebut Jalur Zonasi Penipuan
Saat ditanya lebih lanjut terkait daerah mana saja yang mengalami masalah dalam pelaksanaan PPDB, Chatarina enggan menjawab. Namun dia memastikan bahwa pihaknya telah berupaya mencarikan solusi bersama, terutama bagi daerah yang pelaksanaan PPDBnya menuai pro-kontra seperti di DKI Jakarta.
“Prinsipnya, beberapa daerah yang mengalami masalah dan sampai ke media itu yang kami koordinasikan untuk mencari jalan keluar, termasuk Jakarta. Solusi-solusi sebagai jalan keluar untuk mengatasi atau mengurangi permasalahan yang ada itu sudah kami sampaikan. Prinsipnya dari mereka setuju, Cuma ini harus mereka diskusikan dengan pimpinan. Itu sih yang mereka sampaikan,” tandasnya.(OL-4)
Dari 224.925 calon siswa baru yang lolos SPMB tahun 2025 sebanyak 221.319 calon siswa melakukan daftar ulang.
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Visi dan misi yang jelas dari SMA Labschool Kebayoran ini, tambahnya semakin kuat dan jelas dengan didukung kepemimpinan yang efektif dalam mencapai keberhasilan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Kadini, menjelaskan sekolah gratis untuk sekolah swasta belum diterapkan tahun ini di Kota Cirebon.
Festival SenengMinton merupakan salah satu cara memasyarakatkan bulu tangkis ke usia dini secara terstruktur.
Pihak SMP N 1 Brebes membagikan kertas antrean kepada para calon siswa baru yang datang subuh, agar mereka diutamakan terlebih dulu dalam proses pendaftaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved