Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Pemerintah Fokus Penanganan Tes Masif

Fer/Put/DD/X-7
21/6/2020 05:31
Pemerintah Fokus Penanganan Tes Masif
Petugas medis mengambil sampel darah wisatawan saat rapid test di kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat, kemarin.(ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA)

DINILAI lebih ampuh menghentikan laju penyebaran virus korona baru (covid-19), penanganan dengan tes masif akan lebih difokuskan pemerintah ketimbang tes massal (memeriksa banyak orang).

“Pemerintah terus mengejar target pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) atau swab test sehingga bertambah menjadi 20 ribu-30 ribu dari yang sebelumnya 10 ribu. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi,” kata Juru Bicara Pemerintah dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Ahmad Yurianto, di Gedung Graha BNPB, Jakarta Timur kemarin.

Tes masif merupakan pelacakan terhadap orang yang melakukan kontak dengan pasien positif covid-19.

“Pemeriksaan uji sampel yang direkomendasikan WHO harus pemeriksaan antigen, yang menggunakan real time PCR atau TCM (Tes Cepat Molekuler), sementara rapid test tidak masuk ke pelaporan Kementerian Kesehatan RI,” tambahnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih melakukan rapid test. Hingga kemarin siang total sebanyak 195.434 orang telah menjalani rapid test. Sebanyak 4% di antaranya positif covid-19.

“Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan swab test secara PCR dan apabila hasilnya positif dirujuk ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani.

Rapid test massal juga digelar Pemerintah Kota Surabaya bersama Badan Intelijen Negara (BIN) RI, di dua lokasi di Surabaya, Jawa Timur.

Head of Medical Intelligence, dokter Sri Wulandari, salah satu dokter yang menangani tes cepat covid-19 BIN, mengungkapkan, pada awal mulai gelaran tes cepat massal jumlah warga yang hasilnya reaktif cukup tinggi, yakni berkisar 20-25%.

Update kasus covid-19 hingga kemarin siang, menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, total kasus terkonfirmasi positif covid-19 menjadi 45.029 setelah ada penambahan sebanyak 1.226 orang. Untuk pasien sembuh menjadi 17.883 setelah ada penambahan sebanyak 534 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.429 dengan penambahan 56.

Sementara itu, Gubernur Ridwan Kamil selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat mengatakan bahwa tes masif akhir pekan ini dilakukan di kawasan Puncak untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus korona tersebut. (Fer/Put/DD/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya