Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kabar Baik, Penelitian Vaksin Covid-19 Tujukkan Kemajuan

Andhika Prasetyo
18/6/2020 17:29
Kabar Baik, Penelitian Vaksin Covid-19 Tujukkan Kemajuan
Ilustrasi covid-19 dan vaksin.(AFP/Joel Saget )

PROSES pencarian vaksin covid-19 yang melibatkan sejumlah ahli berjalan dengan baik. Bahkan, sudah mulai menunjukkan perkembangan.

Ketua Dewan Pakar Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan salah satu perusahaan nasional, PT Bio Farma (Persero), yang bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd, telah melakukan uji coba vaksin fase pertama.

Saat ini, kedua korporasi tersebut tengah menjalankan fase kedua atau tes imunologi. "Hasilnya diharapkan keluar akhir Juni. Setelah itu, dilanjutkan fase ketiga yang ditargetkan Juli. Kita target bisa produksi pada akhir 2020," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/6).

Baca juga: Cepatnya Mutasi Covid-19 Sulitkan Pembuatan Vaksin

Selain Bio Farma, perusahaan farmasi nasional lain, PT Kalbe Farma Tbk, juga berupaya menemukan vaksin covid-19. Bersama perusahaan asal Korea Selatan, Genexine Inc, Kalbe Farma akan memasuki tahap uji klinis pada bulan ini.

Proses tersebut berlangsung di Negeri Ginseng. Jika berjalan lancar, uji klinis fase kedua akan dilakukan di Indonesia pada Agustus mendatang.

"Pada uji klinis fase kedua di Indonesia, kita bisa membuktikan apakah vaksin itu berkhasiat terhadap strain transmisi lokal,” tutur Wiku.

Baca juga: New Normal, Presiden Ingatkan Daerah Buka Sektor Publik Bertahap

Kerja sama riset antara Kalbe Farma dan Genexine tidak hanya mencakup pengembangan vaksin. Dua perusahaan besar itu juga melakukan penelitian untuk memahami sifat virus korona.

Wiku mengatakan seluruh komponen riset yang melibatkan ahli, berkontribusi dalam upaya mengatasi pandemi covid-19. "Kita juga memastikan riset tetap mengutamakan keselamatan pasien dan prinsip ilmiah," tandasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya