Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Gugus Tugas Diminta Awasi Ketat Kesiapan Industri Pariwisata

Putri Rosmalia Octaviyani
17/6/2020 14:30
Gugus Tugas Diminta Awasi Ketat Kesiapan Industri Pariwisata
Foto udara Gili Trawangan, NTB.(Antara/Zabur Karuru)

KOMISI X DPR RI meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk memantau ketat kesiapan berbagai sektor saat memulai kenormalan baru (new normal.

Selain sekolah, DPR menyoroti skema untuk industri pariwisata sebelum kembali dibuka untuk umum. Anggota Komisi X DPR, Ratih Megasari, menilai Gugus Tugas harus lebih detail dalam menyiapkan skema sektor pariwisata.

Apalagi, industri pariwisata dianggap lebih kompleks dibandingkan sektor pendidikan dan olahraga. “Pariwisata harus ada protokol khusus untuk jenis pariwisata. Harus dibuat detail berdasarkan jenis dan klasifikasi kerawanan wisata,” ujar Ratih dalam rapat virtual, Rabu (17/6).

Baca juga: Pulihkan Sektor Pariwisata, Pemerintah Siapkan Enam Strategi

Ratih mengatakan industri pariwisata memiliki beragam jenis dan segmentasi. Aktivitas wisata juga cenderung lebih sulit dikontrol dibandingkan aktivitas di sektor lain.

“Aktvitas di wisata lebih sulit dikontrol dibandingkan bidang pendidikan atau olahraga. Jarena variabel pengunjungnya sangat bervariasi. Ini yang harus disiapkan oleh Gugus Tugas,” pungkas Ratih.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menekankan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mempersiapkan skema new normal. Terkait sektor pariwisata, koordinasi dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan sejumlah kepala daerah yang memiliki destinasi wisata favorit.

“Kami koordinasi dengan Menparekraf, kepala daerah yang daerahnya tujuan wisata dan juga Menteri LHK. Kegiatan wisata paling tidak dibagi menjadi dua bagian, yakni risiko rendah dan risiko tinggi,” tutur Doni.

Baca juga: Pariwisata Bali Dinilai Paling Siap untuk Dibuka

Dijelaskan Doni, untuk daerah berisiko rendah, kegiatan wisata sudah bisa dimulai. Namun, daerah dan pengelola wisata harus siap dengan pelaksanaan protokol pencegahan covid-19.

Sementara itu, untuk sektor wisata berisiko tinggi, kegiatan belum dapat dilaksanakan. Pemerintah daerah dan pengelola diharapkan lebih gencar menyiapkan protokol pencegahan covid-19, sebelum kembali dibuka.

“Wisata risiko tinggi seperti Bali. Ini jangan dulu dibuka. Kami ingin Bali juga dapatkan sebuah konsep beda dengan daerah lain. Perlu dibangun bandara dan pelabuhan dengan mesin PCR yang banyak,” tandasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya