Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PEMBATASAN Sosial Berskala Besar (PSBB) jika dilakukan terus-menerus, bisa dipastikan ekonomi Indonesia akan memburuk secara masif. Mengutip data dari Kementerian Ketenagakerjaan, dokter dan aktivis kemanusiaan Tirta Mandira Hudhi mengungkapkan, jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja telah mencapai angka dua juta orang.
Bersamaan dengan itu, pertumbuhan ekonomi hanya angka dua persen pada kuartal pertama 2020, banyak UKM gulung tikar, diikuti dengar terpuruknya sektor ekonomi di bidang pariwisata, APBN yang tidak yakin cukup menutup kebutuhan, hingga BPJS yang saat ini dalam keadaan gagal bayar.
Hal tersebut disampaikan Tirta dalam seminar Kagama Health and Caring bertopik New Normal: Perilaku Hidup Sehat, Bijak Memilih Obat dan Suplemen Kesehatan Selama Pandemi Covid-19 secara daring. Acara yang digelar Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada tersebut dihadiri sekitar 500 orang peserta.
"Solusinya apa? Ya edukasi ke masyarakat terus menerus. Covid-19 merupakan masalah besar yang tidak akan pernah mudah dihadapi, kita harus akui kenyataan itu," tegasnya.
Lebih jauh Tirta menyampaikan saat ini Indonesia harus menghadapi dunia baru yang sangat abu-abu yaitu new normal. Dalam new normal, masyarakat diperbolehkan beraktivitas kembali, tetapi dengan mematuhi protokol pencegahan Covid-19, termasuk menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan lain-lain.
"Pertanyaannya, sampai kapan kita akan pakai masker terus ? Jawabnya tidak bisa dipastikan pandemi ini kapan berakhir," jelas alumnus FK-KMK UGM angkatan 2009 itu.
Terlepas dari berbagai kendalanya, edukasi menjadi salah satu cara yang dinilai masih relevan untuk menangani Covid-19 hingga hari ini. Tak peduli jikalau masyarakat merespon negatif.
Baca juga : Pasien Covid-19 Sembuh di Indonesia Tambah 755 jadi 14.531 Orang
"Edukasi ini juga bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Kita lihat banyak orang tidak mengindahkan protokol kesehatan, mengambil paksa jenasah dan menolak rapid test." ujarnya.
Menurut pria asal Surakarta, Jawa Tengah ini, masyarakat, pemerintah, dan akademisi harus bersinergi. Dia mengimbau para akademisi, agar menjadi "lilin" bagi daerahnya sendiri.
"Apapun media yang Anda punya, buatlah narasi positif untuk lingkungan sekitar. Kontennya fokus pada penanganan dan pencegahan Covid-19," tegasnya.
Di samping edukasi, wajib pula terus melakukan tracing, serta meningkatkan fasilitas kesehatan, termasuk penelitian vaksin dan obat-obatan.
Pandemi Covid-19 menyadarkan dan menjadi pelajaran barharga betapa pentingnya penelitian di bidang kesehatan. Antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat wajib mengingatkan soal ini.
"Dari berbagai kendala yang ditemui saat penanganan Covid-19. Kita jadi tahu bahwa kesehatan bukan menjadi prioritas negara ini sejak zaman dulu.Kita tidak fokus pada pengembangan obat dan tidak fokus pada penelitian. Selama ini kita hanya fokus pada pengembangan ekonomi makro," pungkas dokter muda yang juga membuka usaha sepatu ini.
Tirta mengatakan, Indonesia lupa bahwa kesuksesan ekonomi makro seketika bisa hilang karena virus. Ini menjadi refleksi bersama.
"Penting juga bagi masyarakat Indonesia untuk bersatu mencari solusi dan menghadapi kondisi sekarang. Ini baik dilakukan daripada saling menyalahkan," pungkasnya. (RO/OL-7)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
JAGA Pemilu khawatir pelanggaran dalam pemilihan umum (pemilu) menjadi kebiasaan yang diwajarkan alis ‘new normal’di masa depan.
Konsekuensi daerah yang telah ditetapkan berada di level 1 berarti kegiatan masyarakat bisa dikatakan dapat beroperasi normal dengan kapasitas maksimal 100% di berbagai sektor.
Rumah mengangkat konsep Tropical Modern ramah lingkungan dan didesain untuk menjawab kebutuhan hunian di era new normal.
Kebijakan pelonggaran penggunaan masker di ruang terbuka, diharapkan tidak menimbulkan euforia berlebihan yang berakibat abai terhadap protokol kesehatan yang masih harus diterapkan.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan mobilitas masyarakat terus mengalami peningkatan dalam dua pekan terakhir dan menjadi yang tertinggi selama masa pandemi covid-19.
SAAT ini kita tengah memasuki masa pra kondisi menuju transisi pandemi menjadi endemi. Secara gradual, pembatasan sosial memang sudah dilonggarkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved