Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PANDEMI Covid-19 turut menjangkiti anak-anak di Indonesia.Data Kementerian Kesehatan menunjukkan ada sedikitnya 1.851 anak yang terinfeksi Covid-19 dengan 29 kasus diantaranya berujung pada kematian.
Kematian pada anak yang terinfeksi Covid-19 terjadi oleh sejumlah faktor, diantaranya kekurangan gizi, anemia dan fasilitas kesehatan anak yang belum memadai.
Melihat fakta tersebut, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, Kemenkes perlu memperhatikan kebutuhan gizi anak selama pandemi Covid-19 dan upaya pengentasan gizi buruk di Indonesia perlu terus digiatkan di tengah pandemi Covid-19.
"Pejabat pejabat di Kementerian Kesehatan yang manangani gizi anak tidak boleh bersikap santai dan harus memiliki ‘sense of crisis’ karena jika tidak maka akan banyak lagi anak anak yang beresiko meninggal ketika terpapar Covid-19," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/6).
Agus mengungkapkan, saat ini upaya pemantauan gizi anak sedikit terganggu akibat banyaknya Posyandu yang menghentikan operasionalnya selama pandemi Covid-19. Karena itu, perlu upaya pemantauan yang lebih efektif dalam pemantauan gizi anak.
“Tidak cukup pantauan dilakukan melalui whatsapp group seperti yang dilakukan saat ini oleh otoritas kesehatan,” tambahnya.
Mantan Deputi di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Tubagus Rachmat Sentika mengapresiasi upaya pemerintah dalam memenuhi gizi anak, salah satunya lewat upaya menurunkan angka stunting.
Baca juga : Angka Positif Tinggi Karena Agresifnya Pelacakan
Namun, menurutnya perlu penambahan regulasi agar pemenuhan gizi di masa pandemi dapat dioptimalkam. Adanya Peraturan Menteri Kesehatan nomor 29 tahun 2019 tentang Tata Laksana Gangguan Gizi Akibat Penyakit juga perlu dioptimalkan.
“Kemenkes harus memastikan lokasi keberadaan anak dengan gizi buruk dan kurang akibat penyakit, memastikan ketersediaan PKMK, serta semua petugas kesehatan memahami sinergitas antara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), serta sistem rujukan terintegrasi dan dari sisi pembiayaannya,” tegas Rachmat.
Penelitian intervensi yang dilakukan oleh Damayanti dari RSCM di Kabupaten Pandeglang, Banten pada 2018 menunjukkan bahwa anak-anak dengan gizi buruk atau kurang naik secara signifikan setelah diberikan PKMK dalam dua bulan.
PKMK yang diberikan berupa minuman dengan kalori 100 dan 150. Nutrisinya berisi elementeri diet berupa asam amino, glukosa, asam lemak dan mikronutrien yang secara evidence base sangat cocok untuk anak-anak di bawah dua tahun yang mengalami gangguan gizi.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo juga berkali kali mengingatkan seluruh jajaran menteri terkait untuk tidak melupakan ancaman stunting dan penyakit lainnya yang juga mewabah di tengah masyarakat meski kini pemerintah masih fokus menangani pandemi Covid-19. Hal itu ditegaskan Presiden Jokowi dalam Ratas Evaluasi Proyek Startegis Nasional untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Dampak Covid-19.
Pemerintah menargetkan pada 2024 angka prevalensi stunting turun menjadi 14 persen. (RO/OL-7)
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Setiap 25 Januari, Hari Gizi Nasional diperingati untuk memberikan kesadaran pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pada 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi, momen penting di dunia kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.
Program MBG dinilai bisa meningkatkan kualitas gizi masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu dan mengatasi masalah gizi buruk dan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved